Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Gas Jajaki Proyeksi Kerjasama LNG Hub Terminal Arun pada 4th Bilateral Maritime Dialogue Indonesia-Korea

Pertamina Gas Jajaki Proyeksi Kerjasama LNG Hub Terminal Arun pada 4th Bilateral Maritime Dialogue  Indonesia-Korea Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Gas, sebagai bagian dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menjajaki peluang bisnis jangka panjang dalam pertemuan 4th Bilateral Maritime Dialogue (BMD) antara Indonesia dan Korea Selatan yang digelar di Busan, Rabu-Kamis (12-13/6).

Pada pertemuan tersebut, Pertamina Gas mendapat kesempatan memaparkan mengenai proyeksi bisnis LNG Hub Terminal di Arun, Lhokseumawe.

Pertamina Gas yang diwakili Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, Agung Indri Pramantyo, memaparkan proyeksi bisnis anak perusahaan Pertagas yakni Perta Arun Gas sebagai penyedia layanan handling migas yang kompetitif di industri global melalui pengembangan LNG Hub Infrastructure.

BMD antara Indonesia dan Korea Selatan merupakan suatu implementasi dari kerja sama kemaritiman antara kedua negara melalui penandatanganan MoU on Maritime Cooperation pada 16 Mei 2016. 

Pada 4th BMD Korea – Indonesia, kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang kemaritiman. Salah satunya di sektor energi, dimana akan dilakukan joint study untuk pemanfaatan rig/offshore platform Pertamina untuk fisheries, carbon storage, dan LNG Regasifikasi

Pada kesempatan tersebut, Pertagas juga menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Korea Maritime & Ocean University Consortium (KMOUC)  untuk pengembangan infrastruktur gas dan gas alam cair.

“Pada pelaksanaannya akan dilakukan joint study untuk menyusun kajian teknis dan komersial mengenai potensi pengembangan tersebut,” kata Agung. 

Lebih lanjut Agung menjelaskan "Lokasi LNG Hub Arun terletak di jalur pelayaran internasional yang strategis antara sumber pasokan dan permintaan LNG. Hal ini menjadikan Arun sangat ideal untuk bisnis break bulking. Ditambah lagi, posisi Arun sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menciptakan peluang bagi PAG sebagai LNG Asia Hub terbesar".

Dialog yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (MOF) Korea Selatan  menjadi platform penting bagi kedua negara untuk membahas isu-isu maritim yang mendesak dan mencari solusi bersama yang inovatif dan berkelanjutan.

Kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara, tetapi juga mendukung upaya global dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: