Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ETF Bitcoin Kembali Banjir Aliran Investasi, Capai US$936 Juta Sehari!

ETF Bitcoin Kembali Banjir Aliran Investasi, Capai US$936 Juta Sehari! Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin Spot Amerika Serikat (AS) jadi sorotan, instrument investasi tersebut baru-baru ini mencatatkan arus masuk bersih harian terbesar sejak pertengahan dari Januari 2025.

Dilansir dari Cryptonews, Kamis (24/4), SoSoValue mencatat bahwa total arus masuk ke dalam instrument investasi tersebut dalam sehari baru-baru ini menyentuh angka US$936 juta. Hal ini menandai  kembalinya minat institusional yang kuat terhadap aset kripto.

Baca Juga: Penambangan Bitcoin Ikut Kena Efek Kebijakan Trump

Lonjakan ini terjadi setelah akhir pekan yang relatif stabil di pasar kripto secara umum dan di tengah melemahnya kepercayaan terhadap aset tradisional, kekhawatiran terhadap inflasi yang terus berlanjut, serta ketegangan geopolitik global.

10 ETF Bitcoin melaporkan arus masuk positif. ETF ARKB Ark Invest dan 21Shares tercatat menyerap dana hingga US$267,1 juta. FBTC Fidelity’s menyusul dengan US$253,8 juta. IBIT BlackRock’s mencatatkan arus masuk sebesar US$193,5 juta. Arus masuk ini berkontribusi terhadap total arus masuk bersih tiga hari sebesar lebih dari US$1,4 miliar. Hal tersebut mendorong total dana kelolaan menjadi lebih dari US$103 miliar.

Analis Kripto Markets, Rachael Lucas menyatakan bahwa tren ini menunjukkan rotasi struktural modal institusional kembali ke kripto, yang dipicu oleh dislokasi makroekonomi, dinamika pasokan yang menguntungkan, dan semakin diterimanya Bitcoin sebagai kelas aset strategis.

Faktor tambahan yang mendukung sentimen positif ini mencakup melemahnya nilai dolar, spekulasi pelonggaran kuantitatif (QE), serta tekanan inflasi yang berkelanjutan di AS.

Adapun Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menyebut bahwa kenaikan aset kripto saat ini mencerminkan respon cepat pasar terhadap katalis makro, terutama kabar positif terkait geopolitik dan suku bunga.

"Pertimbangan tersebut turut berpotensi menjadi faktor yang dapat membuat para investor lebih waspada dalam reli kali ini, terlebih dinamika tarif ini telah berlangsung selama beberapa pekan sejak pertama kali mencuat,” katanya.

Baca Juga: SEC AS Dikomandoi Sosok Baru, Lebih Friendly Terhadap Bitcoin dan Kripto

Fahmi mengatakan bahwa perkembangan terkait dinamika kebijakan dan kepemimpinan bank sentral akan menjadi kunci di situasi yang ada saat ini. Investor akan terus menyoroti dinamika ekonomi di AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: