Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hacker PDNS Dicurigai Pihak Internal

Hacker PDNS Dicurigai Pihak Internal Seseorang sedang menggunakan komputer. | Kredit Foto: Unsplash/Mika Baumeister
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mohamad Gutur Romli menanggapi terduga pelaku peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, di Surabaya, ransomware gang Brain Chiper yang meminta maaf atas perbuatannya.

Karena permintaan maaf tersebut, Guntur Romli mencurigai pelaku peretasan PDNS merupakan pihak internal, berkaca pada relawan yang tidak jadi bubar setelah permintaan jabatan dikabulkan.

Baca Juga: Brain Chiper Minta Maaf Sehari Usai Pemerintah Klaim Temukan Biang Kerok Jebolnya PDNS

"Asli ini lucu 100% jangan-jangan mainan Ordal. Gaya ngambek minta sesuatu, jadi inget relawan ngambek mau bubar, minta jabatan, setelah dikasi gak jadi bubar" ucapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Rabu (3/7).

Sebelumnya, terduga pelaku peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, di Surabaya, ransomware gang Brain Chiper menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya yang merugikan banyak pihak.

"Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa [serangan] ini berdampak ke semua orang," menurut keterangan akun pengguna forum gelap, brain chiper, dalam bahasa Inggris yang diunggah oleh akun perusahaan intelijen siber StealthMole, Selasa (2/7), dikutip dari CNN Indonesia.

"Kami juga mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami telah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri."

Akun tersebut juga mengatakan akan memberikan kuci data gratis pada hari ini. "Rabu ini kami akan memberi Anda kunci-kuncinya secara gratis," ungkap mereka.

Mereka berharap peretasan PDNS mendorong pemerintah untuk menambah pendanaan dan merekrut Sumber Daya Manusia (SDM) yang memang ahli dalam bidang teknologi.

"Kami harap serangan kami membuat jelas soal betapa pentingnya buat mendanai industri ini dan merekrut pakar yang layak," kata kelompok tersebut.

"Jika perwakilan pemerintah menganggap salah berterima kasih kepada peretas, Anda bisa melakukannya secara pribadi lewat kantor pos," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: