Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Said Didu Emosi Jokowi Minta Tidak Dipaksakan Berkantor di IKN

Said Didu Emosi Jokowi Minta Tidak Dipaksakan Berkantor di IKN Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu emosi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta tidak dipaksakan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan Juli ini jika infrastruktur belum siap.

Pasalnya menurut Said Didu, yang memaksakan pembangunan IKN di Kalimantan Timur adalah Jokowi, sehingga sebaiknya memarahi diri sendiri akibat ketidaksiapan infrastruktur sehingga batal pindah berkantor di sana Juli ini.

Baca Juga: Gibran Tidak Bisa Menutupi Rasa Bahagia Kaesang Dipertimbangkan PDIP di Jateng

"Bapak Presiden yth, yang selama ini memaksakan bangun IKN adalah JOKO WIDODO. Marahilah orang itu Pak. Jadinya bikin emosi aja orang ini," ucapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Kamis (11/7).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan akan pindah ke IKN dan mulai berkantor jika infrastruktur sudah siap, termasuk listrik dan air, karena dirinya tidak ingin memaksakan sesuatu yang belum siap.

Jokowi menyampaikannya ketika ditanya rencananya untuk berkantor di IKN mulai Juli 2024.

"Airnya sudah siap belum? Listriknya sudah siap belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah," kata Jokowi kepada wartawan usai melepas bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Papua Nugini dan Afghanistan di Jakarta, Senin (8/7/2024), dikutip dari Kompas.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan air bersih dan listrik belum siap di IKN berdasarkan laporan yang disampaikan kepadanya. "Sudah (dapat laporan), tapi belum (siap)," katanya.

Kemudian mengenai penerbitan keputusan presiden (keppres) tentang pemindahan ibu kota, Jokowi mengatakan hal tersebut tergantung dengan situasi yang terjadi di lapangan.

"Keppres bisa sebelum, bisa setelah Oktober. Kita melihat situasi lapangan. Kita tidak ingin memaksakan sesuatu, yang memang belum, jangan dipaksakan. Semua dilihat. Progres lapangannya dilihat," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: