Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa Indonesia telah balik modal dan bahkan memperoleh keuntungan dari aksi akuisisi 51,2% saham Freeport Indonesia yang dilakukan sejak 2018. Saat itu, pemerintah membeli saham Freeport sebesar 4 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp4,7 triliun.
Bahlil juga menyampaikan bahwa pemerintah berencana untuk kembali mengakuisisi 10% saham Freeport sehingga total kepemilikan saham pemerintah akan mencapai 61%.
Selain itu, pemerintah memastikan akan memperpanjang izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport Indonesia yang akan berakhir pada tahun 2041.
"Rencananya, sebelum pemerintahan selesai, kita akan tambah saham sebesar 10%, jadi total saham negara di Freeport akan mencapai 61%," ujar Bahlil.
"Saat pemerintah mengambil alih 51% saham Freeport, nilai akuisisinya sekitar 4 miliar dolar AS. Dengan hasil yang telah kita peroleh selama beberapa tahun ini, pada tahun 2024 laporan dari Freeport menunjukkan bahwa dana yang kita gunakan untuk membeli saham tersebut telah kembali modal atau break even point. Jadi, kita sudah untung," lanjutnya.
Bahlil menambahkan bahwa Freeport kini sepenuhnya menjadi milik Indonesia. "Freeport sekarang bukan lagi Freeport McMoRan, tetapi sudah menjadi Freeport Indonesia (PTFI)," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement