Mendagri Minta Semua Pihak Perkuat Program Pompanisasi untuk Ketahanan Pangan
Kredit Foto: Kemendagri
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, meminta kepada para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk memperkuat program pompanisasi. Hal tersebut dinilai sebagai solusi pintas dalam mengatasi kekeringan panjang yang saat ini dijalankan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Program tersebut menurut Tito merupakan salah satu upaya pemerintah serta arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun presiden terpilih Prabowo Subianto dalam meningkatkan produksi dalam negeri di saat dunia sedang dilanda gelombang panas dan kekeringan.
Dia pun menjelaskan bahwa pompanisasi ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari kepala daerah. Pasalnya, tanpa ada political will atau keinginan kuat bersama, pihaknya khawatir jika programnya nanti tidak berjalan secara maksimal.
“Teman-teman kepala dinas nanti di delegasikan lagi agar pompa ini berjalan karena Pak Menteri susah payah dalam mendapatkan anggaran maupun pengadaan pompa-pompa tersebut,” ujar Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dikutip Warta Ekonomi, Rabu (17/7/2024).
Masalah pangan khususnya beras, menurut Tito adalah masalah yang sangat vital lantaran berkaitan erat dengan stabilitas politik dan keamanan. Oleh sebab itu, mau tidak mau peningkatan produksi pun harus dilakukan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
“Kalau menyangkut masalah pangan maka akan berkolerasi dengan keamanan dan angka inflasi, juga stabilitas politik dan keamanan maka selalu pemerintahan menjaga beras. Karena itu untuk meningkatkan produksi diantaranya yang paling urgen sekali saat ini untuk menjaga agar sawah-sawah kecukupan air menjelang kekeringan ini yang sudah mulai yaitu pompanisasi,” katanya.
Tito pun berharap para kepala daerah bisa segera melakukan pengecekan langsung terkait pompa yang sudah diberikan oleh Kementan. Apakah sudah berjalan dalam memenuhi kebutuhan air sawah atau belum. Pasalnya, dia ingin pompa yang sudah ada ini memiliki manfaat besar bagi kepentingan produksi dan ketahanan pangan nasional.
“Tolong nanti segera di-follow up dan mengecek langsung agar pompa yang diberikan ini betul-betul dimanfaatkan, dikerjakan dan digunakan. Bila perlu cek langsung di lapangan di mana dipasangnya sudah jalan apa nggak,” jelasnya.
Baca Juga: Mendagri ke Pemda: Konversi Lahan Pertanian Ancam Ketahanan Pangan
Dalam keterangan yang sama, Andi Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian (Mentan) menegaskan bahwa saat ini fokus kerja yang harus dijalankan yakni pompanisasi untuk mengatasi masalah pangan secara cepat. Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 50 ribu unit pompa yang akan dipasang di seluruh sentra.
“Kami memiliki solusi cepat pompanisasi yang jadi nafas kita 3 bulan ke depan. Pompanisasi ini ada 50 ribu yang harus kita bagikan ke seluruh Indonesia dan itu ujung tombaknya para kepala daerah di seluruh Indonesia. Kalau 75 ribu terpasang, musim kering berikutnya Insyaallah bisa kita atasi,” ucapnya.
Pemerintah saat ini juga telah menargetkan sebanyak 500 ribu hektare lahan di pulau jawa yang bakal diairi pompanisasi. Apabila dihitung secara rinci, 500 ribu hektare tersebut mampu menghasilkan 2,5 juta ton gabah dengan rata-rata produksi sebanyak 5 ton per hektare.
“500 ribu ini kalau produksi 5 ton artinya kita bisa dapat 2,5 juta ton. Artinya kita bisa memenuhi produksi ke depan. Karena itu pompanisasi harus kita atasi ke depan,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement