Sebagai alternatif bahan bakar terbarukan, biodiesel makin mendapatkan tempat dan atensi global lantaran manfaatnya yang beragam terhadap lingkungan dan ekonomi. Untuk diketahui, biodiesel merupakan bahan bakar yang diproduksi dari bahan-bahan organk seperti minyak nabati, minyak jelantah, atau lemak hewani.
Kehadiran biodiesel ini dianggap bisa memberikan potensi besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil serta mengurangi emisi gas rumah kaca yang kian memburuk.
Adapun salah satu manfaat utama dari biodiesel yakni dampaknya terhadap lingkungan. Dengan penggunaan biodiesel, emisi gas buang yang merugikan lingkungan seperti karbon monoksida, hidrokarbon dan partikulatpun bisa berkurang.
Selain itu, biodiesel juga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu memperlambat laju perubahan iklim global. Hal ini dikarenakan biodiesel menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dibandingkan dengan bahan bakar diesel konvensional.
Biodiesel, secara ekonomis, juga memberikan berbagai keuntungan. Pasalnya, produksi biodiesel cenderung lebih lokal dan meningkatkan kemandirian energy suatu negara dengan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil.
Baca Juga: Biodiesel Jadi Lokomotif Perekonomian Indonesia
Di sisi lain, industri biodiesel menciptakan lapangan kerja baru dalam rantai pasokan dari produksi bahan baku hingga distribisi dan penjualan. Hal itu sejalan dengan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, serta mengurangi biaya untuk mengimpor bahan bakar fosil.
Dari sektor pertanian, penerapan biodiesel juga memberikan dampak yang positif. Permintaan bahan baku biodiesel seperti minyak nabati, bisa memberikan kesempatan bagi petani untuk menanam tanaman penghasil minyak seperti rapeseed, kedelai atau kelapa sawit. Selain meningkatkan pendapatan petani, hal itu juga mengurangi risiko pasokan pangan dunia dengan menciptakan permintaan baru bagi hasil pertanian.
Selanjutnya, dalam skala global, biodiesel membantu mengurangi tekanan terhadap cadangan minyak bumi yang kian menipis. Sumber daya bahan bakar fosil yang terbatas akhirnya memunculkan kekhawatiran atas stabilitas harga dan keamanan pasokan energi.
Maka dari itu, hadirnya biodiesel sebagai alternative yang dapat diperbarui ini menjadi harapan dan solusi atas langkanya bahan bakar fosil tersebut. Di sisi lain, negara-negara juga bisa mengurangi risiko terhadap fluktuasi harga minyak dunia dan mengamankan pasokan energi dalam jangka panjang.
Baca Juga: BPDPKS Sebut Mandatory Biodiesel Sangat Penting Untuk Keberlanjutan Sawit Indonesia
Lebih lanjut, fokus utama dalam pengembangan biodiesel adalah keberlanjutan. Bahan baku untuk biodiesel juga dapat diperbarui dan diproduksi secara berkelanjutan. Apabila dikelola dengan baik, praktik-praktik seperti penanaman kembali tanaman penghasil biodiesel atau penggunaan limbah organik untuk produksi biodiesel dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan dan memperkuat manfaat ekonomi.
Akan tetapi, dalam pengembangan biodiesel, tantangan yang masih ada juga harus dihadapi. Salah satu isu utama adalah ketersediaan bahan baku yang memadai dan berkelanjutan untuk produksi biodiesel dalam jumlah besar. Maka dari itu, pengembangan teknologi juga penting guna meningkatkan efisiensi produksi biodiesel dan mengurangi biaya produksi agar lebih kompetitif dengan bahan bakar fosil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement