Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Deflasi Juli Menjadi yang Terparah Sejak November 2022

BPS: Deflasi Juli Menjadi yang Terparah Sejak November 2022 Pedagang melayani pembeli di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/10/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Sulawesi Selatan mengalami deflasi pada September 2023 sebesar 0,06 persen secara bulanan (month to month) akibat adanya penurunan indeks harga konsumen yang signifikan pada sejumlah kelompok barang dan jasa sehingga tingkat inflasi di daerah itu ditargetkan di bawah empat persen hingga akhir tahun. | Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan periode Juli 2024, terjadi deflasi sebesar 0,18% secara bulanan atau month to month (MtM). BPS menetapkan jika deflasi ini merupakan bulan ketiga secara berturut-turut sejak Mei 2024.

Menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, deflasi pada bulan Juli 2024 merupakan deflasi yang terdalam sejak November tahun 2022 silam. Dia menjelaskan bahwa penyumbang deflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Sejatinya, kelompok tersebut sudah mengalami deflasi sejak bulan April lalu, dan pada Juli 2024 ini mengalami deflasi terdalam sebesar 0,97%.

 “Sementara itu, secara bulanan komoditas utama yang menjadi penyumbang deflasi terdalam pada Juli 2024 yakni bawang merah menyumbang andil deflasi 0,11%,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (1/8/2024).

Baca Juga: BPKH Tetapkan 30 Bank Syariah Sebagai BPS BPIH 2024 - 2027

Komoditas penyumbang deflasi lainnya menurut Amalia yakni cabai merah sebesar 0,09%, daging ayam ras sebesar 0,04%, bawang putih sebesar 0,02%, tomat sebesar 0,07%, dan telur ayam ras, kol putih/kubis, kacang panjang, serai hijau, jeruk, ketimun dan buncis masing-masing menyumbang andil deflasi sebesar 0,01%.

Sedangkan komoditas yang mengalami deflasi secara bulanan paling dalam adalah bawang merah sebesar 19,46%, cabai merah 19,12%, tomat 27,55%, dan daging ayam ras sebesar 2,26%.

“Di antara komoditas itu, tomat mengalami deflasi sepanjang 2022, sampai dengan 2024,” ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: