Pengamat politik Refly Harun menilai Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil (RK) tidak akan menang melawan Anies Baswedan jika pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 berlangsung terbuka dan adil.
Pasalnya berdasarkan sejumlah survei, elektabilitas RK jauh di bawah mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sehingga skenario Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus digunakan untuk menarik partai-partai pengusung Anies Baswedan agar batal mendukung.
Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta Tarik Menarik Antara Anies, Jokowi, Dasco, dan Prabowo
"Tetapi kalau open competition fair competition Ridwan Kamil tidak akan menang lawan Anies Baswedan, di survei Ridwan Kamil jauh sekali sampai 20 poin bedanya 20 persen," ucapnya, dikutip dari YouTube KEREN CADAS CHANNEL, Selasa (6/8).
"Karena itu skenario KIM Plus yang dimajukan yaitu untuk menarik partai-partai dalam koalisi perubahan, yaitu NasDem, PKB, dan PKS, intinya adalah mau yang ditarik dua atau tiga-tiganya pastikan bahwa Anies tidak bisa nyalon," imbuhnya.
Sementara diketahui, dalam survei Indikator, Anies Baswedan unggul pada simulasi top of mind Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dipilih secara spontang oleh 39,7% dari total responden.
"Ini kami sebut sebagai strong voters, karena mereka bisa menyebut nama calon gubernur tanpa kami brief nama-nama yang akan maju," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya secara daring, Kamis (25/7/2024), dikutip dari databoks.
Posisi di bawah Anies yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan perolehan suara 23,8 persen, disusul oleh mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 13,1 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement