Prabowo Bakal Jadi Boneka? Ini Jadwal Jokowi Merebut Golkar, PKB, PAN, NasDem, dan PKS
Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menunjukkan jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi) merebut Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Said Didu mengatakan Jokowi akan merebut Partai Golkar pada 20 Agustus 2024, lalu PKB dan PAN pada 24 Agustus, sementara Partai NasDem sudah terjalin kesepakatan, sedangkan PKS sudah menyerahkan diri.
Baca Juga: PKS Tak Usung Anies di Pilkada DKI Jakarta Karena PDIP
"Jadwal Jokowi merebut Partai: 1) @PartaiGolkar (20/8), 2) @DPP_PKB (24/8), 3) PAN (24/8), 4) @NasDem (sudah deal - selesai), 5) @PKSejahtera (sudah menyerahkan diri)," ungkapnya.
Jika berhasil, maka Jokowi akan meraih lebih dari setelah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa jadi hanya akan menjadi boneka.
"Total kursi DPR dari 5 Partai tersebut 340 (62%) Akankah Presiden terpilih Pak @prabowo jadi boneka?" tandasnya, dikutip dari akun X pribadinya, Kamis (15/8).
Sementara sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih posisi ketua umum (Ketum) PDIP yang kini ditempati Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengatakannya ketika ditanya media mengenai maksud pernyataan Megawati di hadapan para calon kepala daerah (cakada) yang menyebut ada upaya pengambilalihan PDIP.
"Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri di dalam kabinet bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari bapak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan, itu pernah saya sampaikan ke publik," ujar Hasto di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/8), dikutip dari CNN Indonesia.
"Kemudian melihat apa yang terjadi dengan Partai Golkar yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi. Maka, apa yang disampaikan ibu Megawati Soekarnoputri adalah benar," sambungnya.
Ia menegaskan Megawati bukan hanya sekadar Ketua Umum PDIP, namun juga putri dari Sukarno, proklamator sekaligus Presiden RI-1, selain itu juga bagian dari sejarah kepemimpinan Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement