- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
PHE Cetak Kinerja Cemerlang: Produksi Migas Capai 1,05 Juta BOEPD di Semester 1 2024
Kredit Foto: Ist
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, sukses mencetak kinerja produksi migas (minyak dan gas bumi) mencapai 1,05 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) hingga semester pertama 2024.
Dari jumlah tersebut, 556 ribu barel merupakan produksi minyak per hari (BOPD), sementara produksi gas mencapai 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (SCFD).
Keberhasilan PHE ini tidak lepas dari kontribusi signifikan seluruh regional dan anak usahanya. Di awal tahun, PHE mencatatkan pencapaian penting dengan ditemukannya sumber daya migas baru melalui pengeboran eksplorasi di tiga lokasi strategis: Sumur Anggrek Violet (AVO)-001 di Sumatera Selatan, Sumur Pinang East (PNE)-1 di Riau, dan Sumur Julang Emas (JLE)-001 di Sulawesi Tengah.
Di waktu yang hampir bersamaan, Subholding Upstream PHE melalui PT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP) bersama mitra berhasil memenangkan lelang blok eksplorasi SK510 melalui Malaysia Bid Round (MBR) 2023.
Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, menyatakan bahwa investasi di luar negeri adalah langkah strategis untuk mendukung performa finansial dan pertumbuhan perusahaan.
"Investasi di luar negeri untuk mendukung performa financial serta pertumbuhan perusahaan. Kami bersyukur dengan seluruh pencapaian tersebut, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar," ujar Arya.
Selanjutnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa Subholding Upstream PHE terus berupaya meningkatkan produksi migas untuk memperkuat peran Pertamina dalam menjaga keamanan pasokan energi di Indonesia. Lapangan migas PHE, termasuk aset-asetnya di luar negeri, digunakan untuk memenuhi kebutuhan kilang-kilang Pertamina di dalam negeri.
"Pertamina sebagai perusahaan milik bangsa berkomitmen menjaga kemerdekaan Indonesia, salah satunya dengan ketahanan energi nasional," tambah Fadjar.
Untuk mendukung target Pemerintah yakni produksi migas nasional sebesar 1 juta BOPD dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi mencapai 3.000 BOPD melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
PHR juga terus mengupayakan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan melalui proyek Multi Stage Fracturing (MSF) sumur horizontal di Lapangan Kotabatak, Kabupaten Kampar, Riau, dengan produksi di atas 500 BOPD.
Dari Regional-2 Jawa, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengaktifkan kembali platform LES di lepas pantai Cilamaya, Kabupaten Karawang, yang diperkirakan menyimpan potensi minyak sebesar 0,34 Million Stock Tank Barrels (MMSTB) dan 24,23 Billion Standard Cubic Feet (BSCF) untuk gas.
Platform ini pertama kali ditemukan pada tahun 1994 dan mulai produksi pada 2001, dengan performa produksi hingga 3,5 MMSCFD melalui tiga sumur aktif yang akan diaktifkan kembali.
Subholding Upstream Pertamina juga terus berinovasi dengan membawa jackup rig ‘Emerald Driller’ ke Laut Jawa untuk digunakan dalam proyek pengeboran offshore PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Di Regional-3 Kalimantan, PT Pertamina Hulu Mahakam meresmikan tiga proyek di Wilayah Kerja (WK) Mahakam: Proyek Bekapai Artificial Lift (Bekapai AL), Proyek Peciko 8A, dan Proyek Peciko 8B. Ketiga proyek ini akan menambah kapasitas produksi gas sebesar 36 MMSCFD dan minyak serta kondensat sebesar 16.000 BOPD.
PHE juga mendukung kebijakan transisi energi ke gas dengan inovasi di Kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur, melalui program LPG Production Booster System (LPBS), yang berhasil meningkatkan produksi LPG hingga 323% dan mengurangi impor LPG nasional.
Di Regional-4 Indonesia Timur, Pertamina EP Donggi Matindok Field memulai pengeboran sumur eksplorasi Tedong (TDG)-001 sebagai bagian dari Sulawesi Drilling Campaign Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina. Selain itu, PHE berhasil menyelesaikan survei seismik 3D Offshore di wilayah Bone dan Southeast (SE) Seram.
PHE juga terus mengembangkan jaringan internasionalnya melalui PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), yang telah membuka kantor cabang di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Juli 2024. Kantor ini akan menjadi pusat ekspansi PIEP di Timur Tengah, di mana Pertamina telah beroperasi di Irak dengan kepemilikan 20% hak partisipasi di Blok West Qurna 1, yang menyumbang sekitar 70% dari total produksi PIEP.
Dengan berbagai pencapaian ini, PHE terus berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional, serta menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement