Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panen Raya Singkong di Desa Benteng, Fanta Village Cetak Petani-Petani Muda untuk Menunjang Ketahanan Pangan

Panen Raya Singkong di Desa Benteng, Fanta Village Cetak Petani-Petani Muda untuk Menunjang Ketahanan Pangan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bogor -

Tim Kolaborasi Nasional (TKN) Fanta bertolak dari Jakarta ke Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor untuk melaksanakan Panen Raya Singkong di lahan yang dikelola Fanta Village. 

Hadir dalam kegiatan ini, Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan, bersama dengan para Wakil Komandan yaitu Wawan Sugiyanto dan Mesakh Habary, Koordinator Fanta Nusantara Bagoes Pamungkas dan Koordinator Fanta Easy Brenda Bolang, beserta Tim Fanta Headquarters (Fanta HQ). 

Sebagai tuan rumah, Perwakilan Ketua Desa Wisata Benteng Wahyu Syarif Hidayat menyampaikan, Desa Benteng selama ini memang memiliki konsentrasi di bidang pertanian, utamanya petani muda. “Desa Benteng ini kami kelola dengan konsep agro eco park, lengkap dengan peternakan juga wisata,” jelasnya.

“Terima kasih banyak kepada Komandan TKN Fanta, Mas Arief Rosyid, yang telah hadir di Desa Benteng dan melihat langsung desa ini. Selama ini, kami bekerja sama dengan beberapa kelompok tani dalam mengelola Desa Benteng, salah satunya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang dipimpin oleh Kang Supardi. Insya Allah selanjutnya semakin kuat silaturahmi dan kolaborasi antara Desa Benteng dan TKN Fanta,” ujarnya.

Sementara, Koordinator Fanta Village yang juga merupakan Koordinator Petani Milenial se-Kabupaten Bogor Supardi menyampaikan, “Alhamdulillah, hari ini panen raya singkong dihadiri oleh Komandan dan Tim TKN Fanta. Teman-teman yang hadir di sini ada beberapa kelompok tani dengan Pak RT selaku Pengurus kelompok Cahaya Tani. Misi kita adalah memperjuangkan pangan, juga memperjuangkan bagaimana petani ini tidak punah. Maka kami juga selama ini selain bertani, kami juga mengupayakan regenerasi petani dengan berbagai pelatihan dan pendampingan. Yang duduk di depan ini petani pelajar yang kita bina,” ucap Supardi yang pernah dikirim ke Jepang untuk belajar manajemen pertanian.

“Selain itu, setiap hari Rabu juga kami belajar Bahasa Jepang untuk meningkatkan kapasitas adik-adik di sini. Juga ada di antaranya yang telah menguasai Bahasa Korea. Insya Allah, kita berjuang untuk masa depan pangan Indonesia, sebab jika bukan generasi kita, siapa lagi?” tandas Kang Pardi, sapaan akrabnya.

Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan dalam sambutannnya mengapresiasi Supardi yang secara konsisten menggawangi kelompok-kelompok petani muda di Kabupaten Bogor ini.

“Kalau kita lihat anak muda sekarang, salah satu problem utamanya adalah lapangan kerja. Data BPS 2017-2022 mengungkapkan bahwa dari lulus kuliah belum tentu bisa kerja di sektor formal, hanya sekitar 13 persen yang lulus dan mendapatkan pekerjaan. Jadi cepat-cepat lulus S1 tidak serta merta menyelesaikan masalah,” ucap Arief.

“Pengabdian di sektor formal bukan satu-satunya opsi setelah lulus kuliah, ini ada sektor pertanian yang perlu jadi perhatian kita juga. Tadi dalam perjalanan, saya diskusi dengan teman-teman Fanta, indeks pembangunan manusia (IPM) itu kan ada tiga dimensi utamanya, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Maka itu tadi, sektor pertanian sebagai salah satu jawaban untuk mendorong standar hidup yang layak bagi Gen Z, mungkin nanti juga Gen Alpha dan seterusnya,” kata Arief.

Lebih lanjut ia sampaikan, “Seperti kata Kang Pardi tadi, ketahanan pangan harus kita urus dari sekarang, bukan nanti sudah krisis baru kita kelabakan. Kita dorong bahwa anak muda jangan malu menjadi petani. Petani jaman now kita lihat sudah mulai pada canggih dari ilmunya, juga teknologinya. Ini sektor yang harus jadi perhatian serius untuk ketahanan pangan di masa mendatang,” jelas pria asal Sulawesi Selatan ini.

Dalam Pidato Kenegaraan Pengantar RAPBN 2025 yang disampaikan dalam Sidang Tahunan MPR RI Jumat, 16 Agustus 2024 lalu, Presiden Joko Widodo menyebutkan anggaran ketahanan pangan direncanakan sebesar Rp124,4 triliun. 

Anggaran ini diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan, perbaikan rantai distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi petani.

“Sesuai yang telah dirancangkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dalam sinkronisasinya menuju pemerintahan baru, ketahanan panngan menjadi satu dari tujuh strategi kebijakan jangka pendek akan difokuskan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Insya Allah, Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan dan menyempurnakan apa yang telah diperjuangkan selama 10 tahun pemerintahan Pak Jokowi. Fanta Village terus dengan komitmen mencetak petani-petani muda baru, agar regenerasi petani berjalan secara sehat, dan ketahanan pangan terus terjaga,” tutup Arief.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: