Peraih penghargaan Medbun Award 2024 sekaligus Pelopor Trainer Ganoderma, Dadang Gusyana, menjelaskan tentang Ganoderma kepada para petani sawit di Musi Rawas.
Kepala Dinas Perkebunan Musi Rawas dan Kepala Bidang Produksi Tanaman Perkebunan, Suratmo, mengingatkan kepada para petani sawit di Musi Rawas bahwa sawit merupakan komoditas unggulan yang sebaiknya terus dipelihara dan dipertahankan.
“Sawit merupakan komoditi primadona di Musi Rawas. Banyak petani swadaya atau mandiri yang tumbuh bahkan mengganti tanamannya menjadi sawit,” tutur Suratmo saat sambutan pembukaan forum diskusi, dikutip Warta Ekonomi, Kamis (22/8/2024).
Baca Juga: Praktisi Perkebunan: Kemitraan Kelapa Sawit Membawa Revolusi Sawit Indonesia
Selain itu, dia menjelaskan petani swadaya atau mandiri sebaiknya tidak mengganti semua tanaman karet di kebun dengan sawit. Adapun upaya tersebut dilakukan agar para petani tetap bersiaga menghadapi harga komoditas yang kerap tidak menentu.
“Kami minta untuk jangan mengganti semua tanaman kebun dengan sawit. Apabila petani mempunyai kebun sebesar 4 ha, maka cukup 2 ha saja yang diganti sawit. Ketika suatu saat harga karet tinggi dan harga sawit turun, petani tidak mungkin langsung mengganti tanamannya menjadi karet lagi,” jelas Suratmo.
Sebagai informasi, luas kebun sawit di Musi Rawas saat ini sudah mencapai 49.450 hektare. Akan tetapi yang disayangkan adalah 213 hektare kebun sawit terkena Ganoderma dan hama misalnya ulat kantong, ulat api, tikus dan babi.
Baca Juga: Wamentan Minta Produktivitas Sawit Ditingkatkan Demi Biodiesel B50 Mendatang
“Luas kebun sawit di Musi Rawas ada sebanyak 49.450 ha dan sudah terkena ganoderma sebanyak 213 ha. Tidak hanya itu, ada juga hama lain yakni ulat api, ulat kantong, tikus, dan babi. Pengendalian ganoderma dibasmi dengan cara dibakar karena belum ada penanganan secara kimia,” terangnya.
Masalah lainnya adalah Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang baru terealisasi di Musi Rawas pada tahun 2019 lalu, padahal PSR sudah dimulai pada tahun 2017. Untuk diketahui, PSR yang sudah jalan mencapai 2.000 hektare.
“Program PSR dimulai tahun 2017 dan di Musi Rawas baru terealisasi pada tahun 2019. Saat ini luas kebun yang telah melakukan PSR sebanyak 2.000 ha,” katanya.
Forum diskusi tersebut diinisiasi oleh Alfat Haryono bersama para petani mandiri terkait. Forum tersebut dilatarbelakangi keresahan petani mandiri yang terancam oleh Ganoderma yang sayangnya masih sedikit mendapatkan atensi.
“Acara ini digelar untuk mengedukasi petani sawit dalam penanganan ganoderma dan mengenail pohon sawit yang sudah terkena ganoderma,” terang Alfat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement