PT NGLTech Services Indonesia bersama Universitas Padjadjaran (Unpad) memperkenalkan inovasi terbaru dalam produksi hidrogen dari pasir silika yang tersebar banyak di seluruh Indonesia. Kedepannya, bisa berpotensi menjadi solusi utama dalam ketahanaan energi nasional.
Dalam melakukan penelitian PT NGLTech Services Indonesia yang berada di Kawasan Industri Tegalluar, Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar) ini, bekerjasama dengan tim riset Unpad yang dipimpin oleh Prof. Yeni Wahyuni Hartati, bersama Dr. Eng. Uji Pratomo, Dr. Eng. Irwan Kurnia, Ari Hardianto. PhD dan Irkham. PhD.
Baca Juga: HCML dan Pemkab Sumenep Kolaborasi Dongkrak Koordinasi Operasional Hulu Migas
“Penemuan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain penting di sektor energi hijau global, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan berkelanjutan,” kata Direktur Utama PT NGLTech Services Indonesia Rudiyana Supriadi kepada wartawan di Kabupaten Bandung Barat, Jumat (23/8/2024).
Melihat inovasi tersebut Ilham Akbar Habibie sangat antusias dengan penemuan ini dan mengapresiasi serta sangat mendukung sepenuhnya untuk dapat segera diindustrialisasikan. Hal Ini dikatakan putra sulung mantan Presiden BJ. Habibie ini dalam sebuah workshop yang dihadiri oleh beliau, Unpad, BRIN, PLN. KADIN, IFHE, JAPNAS, METI, MEBI dan Ormas Garda Nusantara Jaya.
Menurut Rudiyana, bahwa metode ini memungkinkan daur ulang pasir silika secara terus-menerus, tanpa mengurangi kualitas produksi hidrogen. Teknologi ini dipandang lebih inovatif dan efisien dibandingkan dengan pendekatan serupa yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan global yang telah berkiprah lebih dahulu.
Dalam workshop tersebut, tim riset dari Unpad mendemonstrasikan proses dan reaksi kimia yang terjadi, saat pasir silika diolah hingga menghasilkan green hydrogen.
Baca Juga: Pertamina dan Hyundai Kolaborasi, Ekosistem Mobil Hidrogen Akan Disoroti
“Demonstrasi ini menunjukkan bagaimana hidrogen yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar pada genset yang telah dimodifikasi untuk berbahan bakar langsung hidrogen. Proses ini menggambarkan potensi besar green hydrogen sebagai sumber energi bersih yang dapat menggantikan bahan bakar fosil, sekaligus mengurangi dampak lingkungan,” jelasnya.
Rudiyana menambahkan bahwa penemuan ini, juga mendapat dukungan penuh dari Riki Ibrahim selaku Dewan Pengawas METI, serta tim BRIN yang terdiri dari Dr. Eng. Deni Shidqi Khaerudini dan Dr. Nono Sudarsono,yang juga mewakili IFHE.
“Mereka melihat inovasi ini sebagai langkah besar menuju Indonesia hijau, dengan potensi besar untuk diterapkan secara luas dan mendukung target nasional dalam mengurangi emisi karbon,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement