Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Refly Harun soal Anies Tak Bisa Maju Pilkada DKI Jakarta: Itulah yang Terbaik Bagi Kita

Refly Harun soal Anies Tak Bisa Maju Pilkada DKI Jakarta: Itulah yang Terbaik Bagi Kita Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Refly Harun menilai jika Anies Baswedan tidak bisa maju sebagai calon gubernur (cagub) di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 maka hal tersebut merupakan yang terbaik untuk publik.

Karena menurut Refly Harun, rencana Tuhan selalu baik, sehingga harus berbaik sangka dengan apapun yang terjadi, termasuk tidak majunya Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta November mendatang.

Baca Juga: Dugaan Tekanan yang Diberi Jokowi ke Megawati Sampai Menyerah Usung Anies di Jakarta

"Kalau akhirnya memang Anies tidak bisa maju, itulah yang terbaik bagi kita semua, karena kita harus berbaik sangka kepada yang maha kuasa, jadi husnudzon bukan suudzon," ucapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (29/8).

Untuk diketahui, hingga kini hari terakhir pendaftaran cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan belum mendaftar ke KPU DKI Jakarta, pasangan yang telah mendaftar adalah Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.

Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata mengatakan Ridwan Kamil-Suswono menjadi kontestan cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dukungan parpol terbanyak, berdasarkan Sistem Informasi Pencalonan (Silon) terdaftar 13 parpol pengusung.

"Ya, yang pasti di Silon kami yang tadi prosesnya sudah berjalan secara terbuka ya karena syarat pendaftaran itu salah satunya hadir pasangan calon kedua hadir pimpinan partai pengusulnya," kata Wahyu dalam konferensi pers di Kantor KPU Jakarta, Rabu (28/8/2024), dikutip dari Sindo News.

"Prosedurnya tadi kami sudah terbuka jadi pendaftaran itu yang kami terima dan ketua partai pengusulnya tadi cuma 13 yang kami absen ya, bahkan tadi ketua partai yang tidak hadir kami cek langsung melalui video call," imbuhnya.

Partai-partai tersebut yaitu PKS, PAN, PKB, PPP, PBB, PSI, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Perindo, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai NasDem.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: