Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negara Afrika Mulai Lirik Industri Kelapa Sawit

Negara Afrika Mulai Lirik Industri Kelapa Sawit Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, mengungkapkan bahwa negara-negara Afrika yang bertamu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai menunjukkan ketertarikannya pada industri kelapa sawit dengan cara meningkatkan kapasitas mereka.

"Selama Presiden bertemu, yang banyak diminta adalah peningkatan kapasitas di bidang, misalnya, kelapa sawit," ujar Retno dalam konferensi pers di sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 di Badung, Bali, Senin, (2/9/2024).

Bahkan, Retno menyebut ada beberapa negara yang berasal dari kawasan Afrika sudah menunjukkan keinginan mereka untuk bergabung dengan CPOPC (Committee of Palm Oil Producing Countries).

"CPOPC ini adalah asosiasi produser sawit, anggotanya beberapa negara," ucap Retno.

Selain mengungkapkan permohonan kerja sama dalam meningkatkan kapasitas bidang kelapa sawit, Retno juga menyebut ada beberapa permintaan kerja sama yang dilontarkan untuk meningkatkan kapasitas pada bidang kesehatan.

Perihal kerja sama di bidang kesehatan, dirinya juga menyebut kerja sama ekonomi dari bidang farmasai yang dibahas oleh Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Zimbabwe, Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi pada pertemuan bilateral antara RI dengan Zimbabwe.

Baca Juga: BPDPKS Rinci Keberhasilan Hilirisasi Sawit, Dari Insentif Biodiesel Hingga Pabrik Minyak Makan Merah

Retno juga mengungkapkan bahwa ada master agreement kerja sama transfer teknologi kesehatan antara Indonesia dengan Ghana. Selain itu, Indonesia juga menjalin master agreement antara Indonesia dengan Kenya terkait transfer teknologi vaksin.

"Afrika terlalu besar untuk tidak menjadi perhatian kita dan Indonesia menyatakan siap bermitra dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor pangan, energi, kesehatan, dan mineral," kata Retno.

Sebagai informasi, Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau HLF MSP 2024 tersebut mengusung tema Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change. Sedangkan, untuk IAF ke-2 mengangkat tema Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063.

Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Indonesia berharap dapat memainkan peran penting dalam mendorong perubahan transformasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tingkat global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: