Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluang Kerja ke Jepang bagi Anak Muda Indonesia di Tengah Krisis Tenaga Kerja

Peluang Kerja ke Jepang bagi Anak Muda Indonesia di Tengah Krisis Tenaga Kerja Kredit Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jepang, negara dengan teknologi maju dan budaya yang kaya, kini menghadapi tantangan besar dalam demografi. Populasi lanjut usia di negara ini telah mencapai rekor tertinggi, yaitu 36,25 juta orang atau 29,3% dari total populasi.

Data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang menunjukkan bahwa proporsi lansia ini merupakan yang tertinggi di dunia, memicu krisis tenaga kerja yang signifikan di berbagai sektor.

Survei dari Teikoku Databank mengungkapkan bahwa 51% perusahaan di Jepang merasa kekurangan tenaga kerja penuh waktu. Kekurangan ini bukan hanya mencakup pekerja di sektor teknologi dan industri, tetapi juga di berbagai sektor lain, termasuk pelayanan, manufaktur, dan kesehatan.

Pada tahun 2023, jumlah pekerja berusia 65 tahun ke atas di Jepang mencapai 9,14 juta, angka yang terus meningkat selama dua dekade terakhir. Namun, dengan semakin banyaknya pekerja lansia yang pensiun, Jepang kekurangan tenaga kerja muda yang bisa menggantikan mereka.

Pemerintah Jepang telah berusaha menanggulangi pergeseran demografi ini dengan berbagai kebijakan. Salah satu langkah yang diambil adalah menyediakan dukungan fasilitas dan dana untuk membesarkan anak.

Selain itu, aplikasi kencan publik yang didukung pemerintah bertujuan untuk mendorong warga Jepang menikah dan memiliki anak. Namun, peningkatan angka kelahiran tidak cukup untuk menutup kekurangan tenaga kerja yang dihadapi negara tersebut.

Sebagai respons terhadap krisis ini, pemerintah Jepang kini membuka diri terhadap tenaga kerja asing. Pemerintah menargetkan untuk menarik sekitar 800.000 pekerja dari luar negeri selama lima tahun ke depan. Langkah ini memberikan peluang besar bagi anak muda Indonesia yang ingin mencari pengalaman kerja internasional dan memperdalam keterampilan mereka.

Baca Juga: Prodi Arsitektur President University Presentasikan Tiga Paper di Simposium Kyoto Jepang

Bagi anak muda Indonesia, Jepang menawarkan kesempatan emas untuk bekerja di negara maju dengan standar gaji yang kompetitif dan lingkungan kerja yang modern. Beberapa sektor yang saat ini sangat membutuhkan tenaga kerja asing meliputi:

Kesehatan dan Perawatan Lansia

Mengingat populasi lansia di Jepang terus meningkat, permintaan untuk tenaga perawat dan pekerja di bidang kesehatan sangat tinggi. Pekerjaan di sektor ini tidak hanya memberikan gaji yang kompetitif, tetapi juga peluang untuk mendapatkan pengalaman internasional di bidang medis.

Teknologi dan Manufaktur

Jepang adalah salah satu pusat inovasi teknologi dunia. Banyak perusahaan teknologi dan manufaktur di Jepang yang mencari tenaga kerja asing yang memiliki keterampilan dalam bidang ini, terutama karena kekurangan pekerja lokal.

Industri Pelayanan dan Pariwisata

Dengan kembalinya wisatawan internasional pasca-pandemi, sektor pariwisata dan pelayanan di Jepang juga mengalami peningkatan kebutuhan tenaga kerja, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka.

Baca Juga: Harus Tiru Jepang, Baznas Ingin Digitalisasi Pengelolaan Zakat

Meskipun peluang kerja di Jepang terbuka lebar, calon pekerja asing, termasuk dari Indonesia, perlu memahami proses administrasi dan persyaratan yang harus dipenuhi. Visa kerja, kemampuan bahasa Jepang, serta keterampilan khusus menjadi faktor penting yang harus diperhatikan.

Pemerintah Jepang telah memperkenalkan beberapa jalur visa baru, termasuk visa keterampilan khusus (Specified Skilled Worker), yang memudahkan proses bagi pekerja asing yang memiliki keterampilan tertentu.

Di sisi lain, tantangan yang mungkin dihadapi adalah adaptasi terhadap budaya kerja Jepang yang terkenal disiplin dan ketat. Namun, bagi mereka yang siap menghadapi tantangan ini, pengalaman bekerja di Jepang dapat memberikan keuntungan jangka panjang, baik dari segi karier maupun perkembangan pribadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: