Inflasi Mengancam! 67% Masyarakat Belum Siap Hadapi Masa Pensiun, Ini Solusinya!
Studi terbaru dari Sun Life Asia mengungkap bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia dan negara-negara Asia lainnya belum siap menghadapi masa pensiun secara finansial, meski inflasi terus mengancam kesejahteraan di usia senja. Studi berjudul Pensiun dalam Perspektif Masa Kini: Mempersiapkan Diri untuk Mewujudkan Hari Tua yang Tenang dan Sejahtera ini menyoroti pentingnya persiapan finansial di tengah perubahan demografi yang signifikan di Asia.
Menurut survei yang melibatkan 509 responden di Indonesia dan lebih dari 3.500 responden di berbagai negara Asia, termasuk Tiongkok, Hong Kong, Malaysia, dan lainnya, hanya 67% responden yang mulai merencanakan pensiun dalam lima tahun terakhir sebelum masa pensiun tiba. Bahkan, 19% lainnya sama sekali tidak memiliki rencana pensiun.
"Meskipun kesadaran akan pentingnya kemapanan finansial di masa pensiun semakin meningkat, masih terdapat kesenjangan antara kesadaran dan aksi nyata masyarakat," ujar Kah Jing Lee, Chief Client Officer Sun Life Indonesia.
Baca Juga: Sun Life Indonesia Gandeng Bank Muamalat untuk Hadirkan Asuransi Khusus untuk Calon Jemaah Haji
Kah Jing Lee menekankan pentingnya memulai persiapan pensiun sedini mungkin. "Perubahan sosial dan peningkatan usia harapan hidup telah memengaruhi proses perencanaan masa pensiun di Asia. Perencanaan pensiun yang dipersiapkan sedini mungkin adalah kunci untuk meraih hari tua yang sejahtera," tambahnya.
Studi ini juga menunjukkan bahwa banyak pensiunan tidak memprediksi kenaikan biaya hidup, sehingga sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekitar 25% pensiunan tidak memiliki anggaran pengeluaran, dan 11% tidak menduga biaya hidup pasca-pensiun akan lebih tinggi dari perkiraan.
"Akibatnya, banyak dari mereka harus mengurangi pengeluaran dan menyesuaikan harapan terhadap kualitas hidup di usia senja," ungkap Kah Jing Lee.
Selain itu, 80% pensiunan mengaku tantangan terbesar adalah biaya hidup sehari-hari, diikuti dengan biaya kesehatan sebesar 53%. Situasi ini memaksa beberapa pensiunan untuk mengurangi aset yang disiapkan untuk warisan. Kondisi ini mencerminkan perlunya peningkatan literasi keuangan dan diversifikasi aset ke dalam investasi yang lebih produktif.
Baca Juga: Lewat Hoops+Health, Sun Life Bantu 14.000 Anak Asia Lewat Inisiatif Gaya Hidup Sehat
Generasi muda mulai menyadari tantangan finansial di masa mendatang. Studi ini mencatat bahwa pekerja saat ini memperkirakan akan pensiun di usia 65 tahun, lebih lambat lima tahun dibandingkan usia rata-rata pensiunan saat ini. Sebanyak 21% dari mereka aktif menunda rencana pensiun demi menabung lebih banyak, dibandingkan hanya 13% pensiunan saat ini yang memiliki kecenderungan serupa.
Kenaikan biaya hidup menjadi alasan utama penundaan pensiun bagi 37% penduduk yang berencana pensiun lebih tua, lebih tinggi dibandingkan 28% pensiunan saat ini. Kah Jing Lee menekankan pentingnya edukasi proaktif agar generasi muda lebih siap menghadapi masa pensiun.
"Saat ini, kami masih memiliki kesempatan untuk mendefinisikan kembali bagaimana masa pensiun yang tenang dan sejahtera," jelasnya.
Sun Life Indonesia hadir menawarkan solusi finansial dengan produk Sun Proteksi Tepat. Produk ini mendukung gaya hidup hemat dan mendorong masyarakat untuk menyisihkan dana untuk masa depan dengan fleksibilitas perlindungan hingga 20 tahun. Melalui proteksi yang terjangkau dan rencana pembayaran singkat selama 5 tahun, Sun Life berharap dapat membantu masyarakat merencanakan masa pensiun lebih baik.
Kah Jing Lee menutup dengan optimisme bahwa perencanaan yang matang akan memberikan keyakinan lebih bagi generasi muda dalam menyongsong masa pensiun. "Perlu dilakukan edukasi proaktif agar generasi muda saat ini siap menghadapi masa pensiun dengan percaya diri melalui perencanaan keuangan yang matang," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement