Lebih lanjut, Paiman menyebut, kemajuan desa-desa di Indonesia tak lepas dari peran penting dana desa yang digelontorkan pemerintah dalam 10 tahun terakhir. “Dana desa berdampak positif pada naiknya status desa dari sangat tertinggal menjadi berkembang, bahkan mandiri,” ungkap Paiman.
Menurut Paiman, dana desa yang telah disalurkan sejak 2015 sebesar Rp609,6 triliun kepada 75.265 desa telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan di desa-desa.
Status Desa Sangat Tertinggal pada 2015 mencapai 13.453 desa, berkurang pada 2024 menjadi 4.363 desa. Begitu juga dengan Desa Tertinggal jumlahnya menurun dari 33.592 menjadi 6.100 desa. Sementara jumlah Desa Maju dalam 10 tahun terakhir bertambah dari 3.608 desa menjadi 23.063 desa, serta jumlah Desa Mandiri melonjak dari 174 desa menjadi 17.023 desa.
Selain peningkatan status desa, dana desa juga berhasil membangun sarana dan prasarana desa, seperti jalan desa sepanjang 366 ribu kilometer serta mendorong pengembangan potensi desa seperti di sektor wisata dan UMKM melalui Bumdes.
“Kita juga bangun Bumdes, badan usaha milik desa untuk meningkatkan pembangunan desa dan memberdayakan ekonomi masyarakat desa. Ini menunjukkan bahwa dana desa benar-benar telah dimanfaatkan untuk kepentingan desa,” kata Paiman.
Selain itu, Kemendes PDTT juga melakukan berbagai program pendampingan desa untuk menghindari penyalahgunaan dan penyelewengan dana desa. Pendampingan ini juga bertujuan untuk mengukur cara perencanaan, monitoring, dan evaluasi.
Baca Juga: Solusi Tepat Tanggapi Tantangan SDM di Era Digital
“Sehingga pembangunan desa bisa lebih tepat sasaran dan terhindar dari praktik korupsi,” tambah Paiman. Melalui pendampingan ini, Paiman menekankan, pihaknya berkomitmen untuk membangun desa yang bebas dari korupsi. Program pembangunan desa anti korupsi juga dilakukan melalui kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kami melatih kepala desa bagaimana karakter seorang pemimpin desa yang berkualitas, sehingga dana desa yang ada bisa dimanfaatkan untuk pembangunan dan bukan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Kemendes PDTT optimis bahwa desa-desa di Indonesia akan semakin maju dan mandiri. Program-program yang dilakukan Kemendes PDTT, termasuk program studi banding kepala desa ke China, diharapkan mampu mengakselerasi transformasi bagi desa-desa di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement