Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari Kesehatan Mental, Investor Kripto dan Saham Mesti Jaga Kondisi Saat Fluktuasi Pasar

Hari Kesehatan Mental, Investor Kripto dan Saham Mesti Jaga Kondisi Saat Fluktuasi Pasar Kredit Foto: Unsplash/Marcel Straub
Warta Ekonomi, Jakarta -

Reku menyoroti hubungan erat antara psikologi investor dan fluktuasi pasar yang dapat memicu stres serta kecemasan. Memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, pihaknya mengingatkan bagaimana pasar yang dinamis seperti kripto dan saham, sering kali membuat investor rentan terhadap perasaan cemas, terutama ketika pasar tidak stabil.

Co-CEO Reku, Jesse Choi, mengungkapkan pentingnya kesiapan mental sebagai faktor kunci dalam berinvestasi. Menurutnya, investor di semua instrumen, baik itu saham, reksadana, emas, maupun kripto, harus memiliki kesiapan psikologis yang baik.

Baca Juga: Pergerakan Saham Positif, IHSG Sesi Siang Ini Justru Menyusut ke Level 7.497

"Fluktuasi harga adalah hal yang wajar di semua instrumen investasi, sehingga ada kecenderungan investor merasa tertekan saat pasar sedang buruk dan mengalami FOMO (fear of missing out)," kata Jesse, Kamis (10/10).

Investor dinilai perlu mengelola tekanan dan kepercayaan diri mereka dengan baik. Hal ini membantu mereka terhindar dari keputusan berisiko akibat terlalu percaya diri tanpa analisis mendalam, atau melakukan panic selling ketika pasar terkoreksi tiba-tiba.

Selain kesiapan mental, literasi investasi juga memainkan peran penting dalam membantu investor mengelola emosi dan membuat keputusan yang tepat. Jesse menekankan bahwa literasi investasi seharusnya tidak hanya mencakup pemahaman teknis tentang aset, tetapi juga harus mengedukasi investor dalam hal pengelolaan emosi dan kedisiplinan dalam strategi investasi.

Adapun Reku, sebagai bagian dari komitmennya dalam meningkatkan literasi finansial, terus berkolaborasi dengan perencana keuangan dan pegiat finansial untuk memberikan edukasi yang komprehensif.

"Kami bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Tether untuk mengadakan roadshow di 10 kota di Indonesia, serta menyediakan konten edukasi melalui diskusi di komunitas Telegram Reku yang memiliki puluhan ribu anggota, tutur Jesse.

Baca Juga: Pasar Kripto Bersiap, The Fed Diprediksi Bakal Pangkas Suku Bunga Lagi

Melalui pendekatan ini, Reku berupaya membantu masyarakat membangun kesadaran akan pentingnya kesiapan mental dan literasi keuangan sebelum memulai perjalanan investasi, sehingga mereka dapat lebih tenang dan bijak dalam menghadapi dinamika pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: