Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Nataru, Kebijakan The Fed Hantui Pergerakan Harga Bitcoin

Menuju Nataru, Kebijakan The Fed Hantui Pergerakan Harga Bitcoin Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Reku) optimismis bahwa pasar kripto akan semakin kuat di 2025. Pihaknya mengatakan hal tersebut akan didukung oleh arah kebijakan yang akan diambil oleh Amerika Serikat (AS).

Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan jika negara tersebut menghadirkan kebijakan yang memperkuat posisi kripto sebagai sebuah instrumen investasi, maka hal tersebut akan berdampak besar terhadap legitimasi dari kripto, termasuk Bitcoin.

Baca Juga: Reli Bitcoin Terhenti di Tengah Profit Taking, Ternyata Karena Hal Ini!

Arah kebijakan tersebut bukan tidak mungkin terjadi mengingat sikap serta arah kebijakan dari Presiden Terpilih AS, Donald Trump. Sosok tersebut memiliki keterkaitan secara tidak langsung dengan ekosistem kripto.

“Arah kebijakan pemerintah terhadap pasar dan industri kripto yang lebih konstruktif berpotensi meningkatkan legitimasi dan adopsi aset kripto secara signifikan khususnya dari kalangan investor tradisional," ungkapnya dilansir Minggu (15/12).

Pihaknya juga menyoroti kemungkinan pemangkasan suku bunga yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed). Pasar optimismis bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga menyusul sejumlah data ekonomi yang menunjukkan adanya perlambatan di AS.

Fahmi mengatakan jika hal tersebut benar-benar terjadi, bukan tidak mungkin pasar kripto akan mengalami reli karena investor mencari instrumen investasi yang lebih menguntungkan saat adanya ketidakpastian ekonomi.

Meski begitu, baru-baru ini muncul data inflasi inti yang terbilang stabil, hal tersebut memunculkan spekulasi bahwa bank sentral akan menahan suku bunga tanpa menimbulkan perlambatan ekonomi yang signifikan.

"Kami masih cukup  optimis  terhadap  kemungkinan  suku  bunga  akan  kembali  diturunkan, mempertimbangkan kondisi ekonomi secara keseluruhan yang berada dalam kondisi cukup baik,” kata Fahmi.

Fahmi mengatakan, tren positif pasar mungkin akan sejenak mereda jika bank sentral memutuskan untuk menahan suku bunga pada pertemuan 17-18 Desember 2024. Di sisi lain, penahanan tersebut juga akan berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat dan bisnis di AS.

Baca Juga: Mengapa Bitcoin Turun ke $95.000? Ini Sebabnya

“Jika The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga pada pertemuan pekan depan, tren penurunan suku bunga besar kemungkinan akan kembali berlanjut pada Januari. Itu akan membawa dampak signifikan bagi peningkatan daya beli masyarakat yang akan berdampak pada meningkatnya kinerja perusahaan-perusahaan di berbagai sektor,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: