Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Pangan di DKI Dipastikan Stabil Jelang Pilkada Hingga Nataru

Harga Pangan di DKI Dipastikan Stabil Jelang Pilkada Hingga Nataru Kredit Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau Pusat Informasi Beras Cipinang (PIBC) milik PT Food Station Tjipinang Jaya, di Jakarta Timur, pada Senin (21/10/2024). 

Pj. Gubernur Teguh, dalam kunjungan tersebut, ingin memastikan harga pangan tetap stabil dan ketersediaan stok cukup menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta hingga Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Baca Juga: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2024 Tumbuh Positif Ditopang KPR

"Pada hari ini, saya melakukan kunjungan ke PIBC Food Station sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan, pengendalian inflasi, dan stabilisasi harga pangan di Kota Jakarta. Kunjungan siang ini juga untuk memastikan bahwa harga pangan tidak membebani masyarakat, khususnya menjelang Pilkada dan Nataru," kata Pj. Gubernur Teguh, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (21/10).

Ia menerangkan, PT Food Station Tjipinang Jaya merupakan BUMD Pangan DKI Jakarta yang mengelola PIBC, yang merupakan pasar induk beras terbesar di Indonesia. Dengan luas 14,4 hektare, PIBC memiliki 108 unit gudang dengan kapasitas penyimpanan sebesar 99.865 ton beras.

Ketersediaan beras di PIBC per 20 Oktober 2024 tercatat sebanyak 48.695 ton. Adapun harga rata-rata beras premium, yaitu Rp 14.100 per kg (Harga Eceran Tertinggi/HET Rp 14.900 per kg) dan beras medium seharga Rp 12.050 per kg (HET Rp 12.500 per kg).

Dari hasil tinjauannya, Pj. Gubernur Teguh memastikan ketersediaan pangan di DKI Jakarta dalam kondisi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai dengan akhir 2024. 

Saat ini, kebutuhan beras masyarakat DKI Jakarta mencapai 2.686 ton per hari atau 80.594 ton per bulan. Menjelang Nataru 2025, diperkirakan kebutuhan beras akan meningkat sebesar 3,43 persen menjadi 2.767 ton per hari atau 83.361 ton per bulan.

"Untuk memastikan ketersediaan beras dalam kondisi cukup selama Nataru dan sampai dengan akhir tahun ini, kami telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti pemenuhan kapasitas gudang dan penguatan kerja sama antar daerah secara Business to Business (B to B) dengan produsen beras di berbagai daerah, serta menjaga stabilitas pasokan beras bersama Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jakarta Banten," terangnya.

Ia mengharapkan, pada 2025, BUMD sektor pangan dapat melakukan ekspansi dan inovasi kegiatan komersial perusahaan melalui platform digital, serta mengoptimalisasi seluruh aset dan sumber daya perusahaan dalam rangka peningkatan pendapatan. 

Tidak hanya itu, ia juga berharap, BUMD dapat melakukan efisiensi beban dan Harga Pokok Komoditas melalui integrasi rantai pasok yang efektif, meningkatkan market share BUMD Pangan di DKI Jakarta dan nasional, serta meningkatkan kualitas produk dan quality control sesuai standar kelayakan pangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: