Sambangi UIN Pekalongan, OJK Dorong literasi Keuangan Digital Generasi Muda
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan OJK Mengajar di Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Pekalongan, 22 Oktober 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi mengatakan, perkembangan transformasi digital khususnya layanan keuangan berbasis teknologi terus berkembang pesat dan harus berkontribusi positif terhadap ekonomi sehingga diperlukan peningkatan literasi keuangan digital sebagai fondasi dalam membangun Indonesia yang lebih produktif.
“Di sinilah pentingnya literasi keuangan digital yang berperan sebagai fondasi dalam membangun Indonesia produktif harus terus ditingkatkan, karena tanpa pemahaman yang memadai, transformasi digital yang seharusnya dimaksudkan untuk mempermudah justru dapat menimbulkan tantangan baru,” kata Hasan dalam keterangan dikutip di Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Bagi Santri di Kalimantan Tengah
Kegiatan OJK Mengajar tersebut merupakan bagian peringatan HUT OJK ke-13 yang dihadiri oleh 1.050 mahasiswa dari berbagai Fakultas di UIN K.H Abdurrahman Wahid dan merupakan rangkaian dari kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2024 yang diselenggarakan oleh Kantor OJK Tegal.
Lebih lanjut, Hasan menyampaikan berdasarkan survei Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK pada 2024, indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 65 persen dan 75 persen yang berarti meskipun akses terhadap layanan keuangan semakin luas, pemahaman masyarakat terhadap risiko dan manfaatnya termasuk penggunaannya melalui media digital masih terbatas.
"Salah satu langkah yang tepat dalam meningkatkan literasi keuangan digital adalah dengan memastikan karakteristik produk dan layanan keuangan digital yang dibutuhkan, serta memastikan produk dan layanan keuangan digital tersebut memiliki izin dari otoritas yang berwenang dan benefit yang ditawarkan masuk akal tanpa ada indikasi penipuan atau legal dan logis (2L)," imbuhnya.
Hasan juga berpesan agar dalam memilih produk dan layanan keuangan digital, masyarakat/mahasiswa harus memahami profil dan kebutuhan diri sendiri dan menghindari YOLO, FOMO dan FOPO dalam memilih produk dan layanan keuangan agar tetap produktif.
Dalam meningkatkan inovasi dan literasi keuangan digital yang mendukung Indonesia produktif, OJK telah mengeluarkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan keterampilan digital bagi seluruh lini masyarakat, antara lain menyusun dan mensosialisasikan modul terkait inisiatif Literasi Keuangan Digital bagi masyarakat, mengembangkan OJK dalam upaya meningkatkan jumlah inovasi di sektor Keuangan, dan memfasilitasi konsultasi terkait dengan pengembangan industri ITSK.
Baca Juga: Dorong Akses Keuangan, OJK Gelar Pasar Keuangan Rakyat NTB 2024
"OJK berkomitmen untuk terus mendorong literasi keuangan digital di kalangan masyarakat, sekaligus memastikan bahwa inovasi teknologi di sektor keuangan berjalan dengan aman dan bermanfaat bagi semua pihak baik lembaga jasa keuangan maupun masyarakat luas," tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama UIN K.H Abdurrahman Wahid, Muhlisin, mengapresiasi kegiatan edukasi keuangan yang diselenggarakan OJK dan berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini.
"Maka kami sangat mengapresiasi, karena dengan kegiatan yang dikemas dalam bentuk kuliah ini, kita harus memanfaatkan kesempatan ini. Literasi keuangan bukan sekedar bermanfaat untuk diri kita, tapi juga bermanfaat untuk keluarga kita, sahabat-sahabat kita, kerabat kita, dan tentu bermanfaat terhadap sesama manusia,” kata Muhlisin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement