Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Tiongkok berminat untuk membangun kerja sama di sektor blue amonia dengan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Airlangga saat menerima kunjungan dari Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Lutong di Jakarta, Selasa (05/11/2024).
Dalam keterangannya kerja sama ini nantinya diharapkan akan mendorong dan memperkuat kerja sama ekonomi sektor swasta RI-RRT di sektor-sektor yang terkait dengan industri, hilirisasi produk kelautan, energi, pariwisata, dan biomedis.
Untuk diketahui, blue amonia adalah jenis amonia (NH3) yang diproduksi dengan menggunakan proses rendah karbon, di mana emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan selama proses produksi ditangkap dan disimpan, biasanya melalui teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS). Blue amonia atau amonia biru ini dianggap sebagai energi bersih karena meminimalkan emisi karbon yang dihasilkan dari produksi amonia konvensional.
Amonia sendiri adalah senyawa yang sangat penting dalam berbagai industri, terutama dalam pembuatan pupuk. Namun, untuk amonia biru, fungsinya meluas ke berbagai aplikasi, termasuk:
- Bahan bakar untuk pembangkit listrik: Beberapa proyek sedang mengembangkan pembangkit listrik berbasis amonia, yang dapat membantu transisi energi bersih dengan menggantikan bahan bakar fosil.
- Hidrogen transportasi dan penyimpanan: Amonia biru dapat digunakan sebagai media penyimpanan hidrogen, karena amonia lebih mudah disimpan dan diangkut dibandingkan dengan hidrogen dalam bentuk gas atau cair.
- Pengurangan emisi karbon dalam industri petrokimia dan pupuk: Amonia biru juga digunakan untuk mengurangi jejak karbon dalam produksi pupuk dan bahan kimia lainnya, menggantikan amonia konvensional yang berbasis energi fosil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement