- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Harga Minyak Global Stagnan, Investor Main Aman Tunggu Kepastian dari OPEC
Harga minyak mentah dunia cenderung stagnan pada perdagangan di Selasa (11/11). Hal tersebut dipengaruhi ketidakpastian terkait permintaan dan kebijakan stimulus dari China.
Dilansir Rabu (13/11), West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2024 naik 8 sen menjadi US$68,12 per barel. Sementara Brent untuk pengiriman Januari 2025 meningkat tipis 6 sen ke US$71,89 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Terjun Bebas, Supply and Demand Diprediksi Enggak Seimbang
Stagnasi ini dipengaruhi oleh kewaspadaan investor terhadap proyeksi terkait dengan pasokan dan permintaan minyak dunia. Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) baru-baru ini kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan 2025.
Proyeksi permintaan tahun 2024 diturunkan menjadi 1,82 juta barel per hari, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,93 juta barel per hari. Angka tahun 2025 juga direvisi dari 1,64 juta menjadi 1,54 juta barel per hari. Penurunan proyeksi ini memaksa lembaga terkait menunda rencana peningkatan produksi yang semula dijadwalkan bulan Desember.
Di sisi lain, stimulus senilai 10 triliun yuan (sekitar US$1,4 triliun) dari China belum mampu mendongkrak permintaan minyak secara signifikan. Permintaan yang rendah dari konsumen energi terbesar dunia ini menambah tekanan pada harga minyak global.
Dolar AS yang menguat juga memberikan tekanan tambahan pada harga minyak karena membuat komoditas ini menjadi lebih mahal bagi negara-negara dengan mata uang lokal yang lebih lemah.
Baca Juga: Pertamina Siapkan USD 5,7 Miliar untuk EBT Hingga 2029
Kini investor juga menunggu data ekonomi dari negara-negara besar seperti Jerman dan AS. Mereka juga menyoroti meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah usai adanya serangan oleh kelompok Houthi Yaman terhadap kapal AS di wilayah Laut Merah dan Laut Arab. Kedua hal tersebut memicu kekhawatiran akan gangguan suplai minyak dari kawasan tersebut, yang mana bisa memengaruhi harga minyak di pasar global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement