PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) memberikan pinjaman sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,16 triliun (kurs Rp15.800 per dolar AS) kepada anak usahanya, PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Pinjaman tersebut disepakati pada 14 November 2024, seperti disampaikan dalam keterangan resmi MBMA pada Senin (18/11).
Manajemen MBMA menegaskan bahwa dana tersebut akan digunakan MTI untuk mendukung operasional perusahaan. “Dana pinjaman ini akan digunakan oleh MTI untuk tujuan umum perusahaan serta diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada MBMA, yang pada akhirnya menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham secara tidak langsung,” ujar pihak manajemen MBMA.
Dalam keterangan yang sama, MBMA menyebut bahwa transaksi ini tidak tergolong sebagai transaksi material sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 17 Tahun 2020. Hal ini karena nilai transaksi tidak mencapai ambang batas 20% dari total ekuitas perusahaan, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi MBMA hingga 30 Juni 2024 yang telah diaudit.
Baca Juga: Perkuat Pendanaan, BNI Raih Fasilitas Pinjaman USD600 Juta dari Enam Bank Asing
Namun, transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi afiliasi mengingat MTI merupakan perusahaan terkendali oleh MBMA dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 80% melalui PT Batutua Pelita Investama (BPI). Selain itu, terdapat anggota dewan komisaris MTI yang juga menjabat sebagai komisaris di MBMA, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 42 Tahun 2020.
“Transaksi ini telah melalui prosedur yang dimiliki oleh Perseroan sesuai regulasi OJK guna memastikan pelaksanaannya sesuai ketentuan peraturan yang berlaku dan praktik bisnis umum,” lanjut manajemen MBMA.
Baca Juga: Medco Terbitkan Obligasi Rp2,5 Triliun di 2025, Dananya Buat Bayar Utang yang Jatuh Tempo!
Langkah pemberian pinjaman ini menunjukkan komitmen MBMA dalam mendukung pengembangan dan keberlanjutan operasi MTI, yang diharapkan dapat memperkuat sinergi antar entitas dalam grup usaha. Dukungan ini juga dinilai mampu menjaga stabilitas bisnis MTI di tengah dinamika pasar global.
MBMA dan MTI bergerak di sektor baterai berbasis nikel yang terus berkembang sebagai bagian dari rantai pasok kendaraan listrik. Dengan suntikan dana ini, MTI diharapkan dapat memaksimalkan potensi bisnis dan mengoptimalkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement