Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirut PLN NP: 16 Tahun Kedepan Indonesia Butuh Energi Listrik Dua Kali Lipat

Dirut PLN NP: 16 Tahun Kedepan Indonesia Butuh Energi Listrik Dua Kali Lipat Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyatakan dalam 16 tahun ke depan kebutuhan energi di Indonesia akan meningkat dua kali lipat.

Hal ini ia katakan dalam agenda Plenary Session 3 Electricity Connect 2024 bertajuk "Green & Clean Investment Opportunity in Indonesia", Jakarta (21/11/2024).

Ruly mencatat hingga detik ini kapasitas terpasang energi listrik di tanah air mencapai 60 Giga Watt.

"Jadi dalam 16 tahun ke depan, kita harus membangun lebih dari 2 kali lipatnya," ucap Ruly.

Total penambahan hingga tahun 2040 itu mencapai 100 GW. Di mana, 75 GW berasal dari EBT dan sisanya berasal dari gas termasuk nuklir.

Ruly menegaskan bahwa pihaknya tidak membangun PLTU baru kedepan. Artinya dengan penambahan pembangkit EBT kedepan peran PLTU akan semakin berkurang.

Baca Juga: Electricity Connect 2024: PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

"Penugasan yang diserahkan ke kami untuk membangun energi baru terbarukan di 5 tahun ke depanKita ada 133 proyek (EBT) dengan total kapasitas 6,3 GW tersebar di seluruh Indonesia," ucap Ruly.

Ada pun saat ini proyek EBT yang telah dikerjakan yakni PLTS Terapung Cirata 192 MWp, PLTA Batang Toru 4x127,5 MW. Kemudian yang tengah digenjot antara lain PLTB Tanah Laut 70MW, dan PLTA Terapung Karangkates 100MW.

"Ada list proyek di 2 tahun ke depan, ada 23 proyek EBT yang saat ini sedang berproses. Semoga di 2025 nanti sudah bisa mulai kita lakukan proses pengadaan dan syukur-syukur bisa segera dilakukan eksekusi proyeknya," tutup Ruly.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: