Update Erupsi Gunung Lewotobi: 12.962 Warga Terdampak, Keamanan Tetap Kondusif
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP I Nyoman Putra Sandita, memastikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di seluruh posko korban dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tetap aman dan kondusif. Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Posko Desa Bokang Wolomatang, Flores Timur, pada Sabtu (23/11/2024).
Menurut AKBP I Nyoman, saat ini terdapat sekitar 365 personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesi (TNI) dan Kepolisian RI (Polri), yang berasal dari berbagai Polda, telah ditempatkan di enam posko di wilayah terdampak erupsi.
Baca Juga: Menteri PPPA Pastikan Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Terjamin
“Sampai saat ini, kondisi di posko aman dan kondusif,” ujar AKBP I Nyoman.
AKBP I Nyoman menjelaskan bahwa personel TNI dan Polri terus menjaga keamanan di posko serta di sekitar lokasi terdampak bencana erupsi. Mereka akan tetap berada di posko hingga situasi pulih sepenuhnya.
"Personel juga kami siagakan untuk menjaga jalur-jalur rawan area terdampak untuk mengantisipasi warga yang lalu lalang mengingat status Gunung Lewotobi yang belum stabil," jelasnya.
Meski begitu warga desa terdampak erupsi dikatakannya masih sering bolak balik ke rumahnya untuk mengambil barang-barang pribadi hingga memberi makan ternak serta hewan peliharaan.
Karena itu pihaknya menerapkan koordinasi dan sinergi yang erat dengan seluruh stakeholders terkait, guna mengantisipasi hal-hal darurat serta menjamin kamtibmas lebih terjaga.
Beberapa Polda yang mengirimkan personelnya untuk membantu situasi di Flores Timur adalah Polda NTB, Polda Bali, dan Polda Jatim. Sedangkan Polda Jawa Tengah diperbantukan di wilayah Sikka. Selain menjaga keamanan, setiap Polda juga membawa berbagai peralatan pendukung, seperti mobil water treatment untuk distribusi air bersih kepada warga yang terdampak erupsi.
Untuk memperlancar distribusi logistik, Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri juga menyiagakan dua kapal laut bantuan.
Baca Juga: Dukungan Psikososial Pulihkan Semangat Anak-Anak Korban Dampak Erupsi Lewotobi
“Personel kami bekerja sama dengan TNI, Pemerintah Daerah, BNPB, dan BPBD dalam berbagai kegiatan, termasuk patroli gabungan dan memberikan imbauan kepada masyarakat terkait keselamatan,” tambah AKBP I Nyoman.
Salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah masyarakat yang masih berusaha kembali ke kebun mereka. Mengingat mayoritas warga Flores Timur adalah petani, ada kekhawatiran mereka akan kembali bekerja di ladang meskipun kondisi gunung masih berbahaya. Oleh karena itu, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki zona merah yang memiliki radius 7 km dari pusat erupsi, serta sektor 9 km di arah Barat Daya dan Barat Laut.
Baca Juga: Perangkat Multimedia Hibah Kemkomdigi Hibur Anak-Anak Pengungsi Erupsi Lewotobi
AKBP I Nyoman pun mengingatkan agar masyarakat di posko tetap saling menjaga satu sama lain untuk memastikan situasi tetap kondusif. Masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat bekerja sama dengan baik. Hal ini terlihat dari banyaknya bantuan yang datang dari berbagai pihak, baik dari Flores Timur maupun dari luar wilayah NTT.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak dan koordinasi yang baik antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah, diharapkan kondisi keamanan dan situasi tetap terjaga, sehingga warga yang terdampak erupsi dapat segera kembali ke kehidupan normal mereka.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Air Bersih, Mobil Water Treatment Polri Hadir untuk Korban Erupsi Lewotobi
Berdasarkan data per 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, total korban dampak erupsi mencapai 12.962 jiwa, yang tersebar di enam pos lapangan. Rinciannya, sebanyak 7.363 jiwa menempati posko, dan 5.599 jiwa lainnya secara mandiri menempati rumah warga atau keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement