- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
PSN Kilang Tuban Berlanjut Tanpa Kejelasan, Bahlil Ungkap Kemungkinan Gaet Investor Baru
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia siap mencari investor baru jika Proyek Strategis Nasional (PSN) Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban terus berlanjut tanpa kejelasan.
Diketahui proyek investasi senilai Rp238,25 triliun tersebut dikelola oleh Rosneft Singapore Pte Ltd bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Hingga saat ini proyek tersebut masih berkutat di tahap persiapan dokumen keputusan investasi akhir atau final investmen decision (FID).
"Tidak menutup kemungkinan kita akan membuka investor baru, karena nggak boleh barang negara dibuat lambat," ucap Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (29/11/2024).
Bahlil menyampaikan bahwa dirinya dalam hal ini telah bertemu dengan Direktur Utama Pertamina untuk membahas hal tersebut. Meski demikian dalam pertemuan itu mereka belum sempat mendetailkan masalah tersebut.
"Kemarin baru selesai ketemu Pak Dirut Pertamina tapi kita belum sempat mendetailkan. Saya memang agendakan akhir November, tapi kan kita baru selesai Pilkada. Sebagai Ketua Partai kan harus men-clearance Pilkada dulu," tutup Bahlil.
Untuk diketahui, rencana pembangunan kilang Tuban di Jawa Timur telah diinisiasi sejak 7 September 2015. Sejak tahun 2016 dibentuklah kemitraan bersama antara PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak dan gas internasional asal Rusia, Rosneft melalui skema Joint Venture.
Baca Juga: Soal Ojol Tak Dapat Subsidi BBM, Bahlil: Kita Akan Buat Adil
Pada tanggal 28 November 2017, bertempat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kemitraan antara PT Pertamina (Persero) dengan Rosneft diwujudkan melalui pembentukan perusahaan Joint Venture PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).
PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Kilang Pertamina Internasional menguasai 55% saham PRPP sedangkan 45% sisanya dikuasai oleh afiliasi Rosneft di Singapura yaitu Rosneft Singapore Pte. Ltd. (dahulu Petrol Complex Pte. Ltd).
Berdasarkan data Pertamina, proyek kilang minyak ini ditargetkan bisa memproduksi BBM dengan standar Euro V dan menghasilkan 12,8 juta kilo liter (kl) per tahun, meliputi avtur 1,49 juta kl, diesel 5,2 juta kl, RON 92 5,95 juta, dan RON 95 0,16 juta kl.
Selain BBM, kilang Tuban ini juga ditargetkan bisa memproduksi 4,70 juta ton petrokimia per tahun, terdiri dari 1,3 juta ton paraxylene, 510 ribu ton styrene, 650 ribu ton LLDPE/HDPE, 1,16 juta ton polypropylene, 407 ribu ton sulfur, 500 ribu ton MEG, dan 173 ribu ton MTBE secara tahunan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement