Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wamendag Minta Pelaku Usaha Tingkatkan Daya Saing

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wamendag Minta Pelaku Usaha Tingkatkan Daya Saing Deretan gedung perkantoran di pusat bisnis ibukota, Jakarta. Sepanjang 2022 realisasi belanja negara mencapai Rp 3.090,8 triliun, setara dengan 99,5 % dari target | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan pelaku usaha harus terus meningkatkan daya saing. 

Pasalnya daya saing yang tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara positif, yang merupakan salah satu fondasi penting bagi perjalanan menyongsong Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Bertemu di Istana Negara, Prabowo dan Sekjen OECD Bahas Perkembangan Ekonomi RI dan Proses Aksesi

Demikian disampaikan Wamendag Roro dalam kuliah umumnya pada Bimbingan Teknis Pelaku Usaha Bidang Perdagangan di Universitas Kristen Maranatha Bandung, Jawa Barat, kemarin, Kamis (28/11). 

Acara ini diikuti 200 peserta yang terdiri dari atas mahasiswa Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif Universitas Kristen Maranatha dan Islamic Fashion Institute (IFI).

"Daya saing yang tinggi dapat meningkatkan kapasitas ekonomi dan produktivitas sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan-III 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh positif 4,95 persen year-on-year (YoY) dan lebih tinggi dibandingkan negara maju lainnya di G20. Tentu ini juga menjadi fondasi penting bagi perjalanan menyongsong Indonesia Emas 2045," jelas Wamendag Roro, dikutip dari siaran pers Kemendag, Jumat (29/11).

Lebih lanjut, capaian indikator daya saing Indonesia di tingkat dunia terus meningkat pada 2024. Misalnya, peringkat 18 untuk Sustainable Trade Index, peringkat 27 untuk World Competitiveness Ranking, peringkat 45 untuk World Digital Competitiveness Ranking, dan peringkat 54 untuk Global Innovation Index

Wamendag Roro menambahkan, kewirausahaan berpengaruh terhadap daya saing. Berdasarkan indikator Global Enterpreneurship Index (GEI), kewirausahaan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.

Wamendag Roro juga meyakini, peluang bisnis terbuka lebar bagi pelaku usaha Bandung. Menurutnya, dengan potensi sumber daya dan kreativitas yang unik, Bandung memiliki banyak potensi untuk dikembangkan menjadi produk-produk unggulan yang dapat dipasarkan secara global melalui dukungan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital untuk pengembangannya.

"Pelaku usaha Bandung sungguh kreatif dan memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Untuk itu, perlu keberanian berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital. Selain itu, perlu juga menjalin kerja sama dan membangun merek lokal yang kuat, baik secara nasional maupun internasional," jelas Wamendag Roro.

Wamendag Roro berujar, kendala yang kerap dihadapi pelaku usaha biasanya terkait pemasaran, baik itu akses maupun literasi. Menurutnya, pelaku usaha perlu menggunakan perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) untuk memperluas pemasarannya.

Berdasarkan hasil riset Google, Temasek, Bain & Company, ekonomi digital Indonesia diperkirakan  mencapai USD 82 miliar pada 2023. Nilai ini berkontribusi terhadap 40 persen ekonomi digital di ASEAN. Adapun sektor niaga-el (e-commerce) masih menjadi penyumbang terbesar. Pada 2023, nilai transaksi niaga-el mencapai Rp453 triliun dan diproyeksikan tumbuh menjadi Rp487 triliun pada 2024.

Pencapaian ini tidak terlepas dari peran serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang jumlahnya saat ini sudah mencapai 63,9 juta unit usaha dan mampu berkontribusi terhadap 61 persen struktur produk domestik bruto (PDB) Indonesia. UMKM Indonesia menggerakkan 120,59 juta tenaga kerja di berbagai sektor. Adapun menurut Kementerian Koperasi dan UKM, 27 juta UMKM yang telah terdigitalisasi pada 2023 dan ditargetkan 30 juta UMKM terdigitalisasi pada 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: