Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Menguat, Market Soroti Data PMI

Bursa Asia Menguat, Market Soroti Data PMI Karyawan kantor berjalan pulang di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (11/7/2023). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut penerapan pengaturan jam masuk kerja bagi perusahaan swasta di DKI hanya bersifat imbauan, selanjutnya kebijakan tersebut dikembalikan kepada perusahaan masing-masing. | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia mencatat performa positif pada penutupan perdagangan di Senin (2/12). Pasar tengah menyoroti data ekonomi penting berbagai negara yang ada di Asia.

Dilansir Selasa (3/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang berada dalam Bursa Asia. Tercatat, rerata mengalami penguatan yang cukup signifikan:

  • S&P/ASX 200: Naik 0,14% ke 8.447,9.
  • Nikkei 225: Menguat 0,8% ke 38.513,02.
  • Topix: Naik 1,27% ke 2.714,72.
  • Hang Seng: Meningkat 0,65% ke 19.550,29.
  • CSI 300: Naik 0,79% ke 3.947,63.
  • Shanghai Composite: Menguat 1,13% ke 3.363,98.
  • KOSPI: Turun tipis ke 2.454,48.
  • KOSDAQ: Melemah 0,35% ke 675,84.

Investor optimistis dalam sejumlah bursa menyusul sejumlah data ekonomi yang memenuhi bahkan melebihi ekspektasi pasar. Australia misalnya berhasil mencetak rekor tertinggi karena adanya lonjakan  data penjualan ritel Oktober +3,4% YoY.

China juga mengalami hal serupa setelah pasar dipenuhi optimisme berkat Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur November yang menyentuh angka 50,3 atau di atas ekspektasi sebesar 50,2.

Adapun Korea Selatan mengalami koreksi karena data ekspor terbaru mereka tak memenuhi ekspektasi pasar. Negara tersebut hanya membukukan data terkait sebesar 1,4% atau di bawah ekspektasi yang sebesar 2,8%.

Baca Juga: Gelar Book Building, Delta Giri (DGWG) Umumkan Harga per Saham

Secara keseluruhan, mayoritas bursa Asia mencatatkan penguatan karena optimisme pasar terhadap data ekonomi yang positif di beberapa negara. Ke depan, fokus pasar akan tertuju pada data manufaktur global dan perkembangan ekonomi utama negara-negara besar di Asia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: