Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Turun Jadi 1,55% di November 2024, BI Beberkan Penyebabnya

Inflasi Turun Jadi 1,55% di November 2024, BI Beberkan Penyebabnya Bank Indonesia (BI) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melaporkan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK November 2024 tercatat inflasi sebesar 0,30% (mtm), sehingga secara tahunan menurun menjadi 1,55% (yoy) dari realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,71% (yoy). 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan bahwa inflasi inti tetap terjaga. Inflasi inti pada November 2024 tercatat sebesar 0,17% (mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,22% (mtm). 

Baca Juga: Bursa Eropa Menguat, Pasar Soroti Perkembangan Inflasi

“Inflasi inti didorong oleh peningkatan harga komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga dalam kisaran sasaran. Inflasi inti pada November 2024 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk,” ujar Denny dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin (2/12/2024). 

Denny mengatakan, secara tahunan, inflasi inti November 2024 tercatat sebesar 2,26% (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 2,21% (yoy).

“Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah,” pungkasnya. 

Sementara itu, kelompok volatile food  pada November 2024 mengalami inflasi sebesar 1,07% (mtm), meningkat dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,11% (mtm). Inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, tomat, dan daging ayam ras. 

“Peningkatan harga komoditas hortikultura didorong oleh berlangsungnya masa tanam, sementara kenaikan harga komoditas daging ayam ras dipengaruhi oleh harga bibit Day Old Chicks (DOC) yang meningkat,” imbuhnya. 

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami deflasi sebesar 0,32% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,89% (yoy). 

“Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” tuturnya.

Selain itu, kelompok administered prices  pada November 2024 mengalami inflasi sebesar 0,12% (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,25% (mtm). 

Baca Juga: November 2024, Sumut Inflasi 1,49 Persen

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,82% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,77% (yoy).

Inflasi kelompok administered prices didukung terutama oleh komoditas sigaret kretek mesin (SKM) dan tarif angkutan udara, seiring dengan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau dan peningkatan mobilitas masyarakat.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: