Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Dinilai Perlu Naikkan Pasar Domestik Produk Hilir Sawit

Indonesia Dinilai Perlu Naikkan Pasar Domestik Produk Hilir Sawit Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kabul Wijayanto, menyebut jika Indonesia perlu meningkatkan penciptaan pasar domestik bagi produk-produk hilir sawit. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tawar Indonesia, khususnya dalam perspektif jangka panjang.

Penciptaan pasar domestik bagi produk hilir sawit ini penting dilakukan lantaran saat ini referensi harga CPO masih ditentukan oleh pasar di luar negeri. Hal ini disebabkan oleh volume ekspor sawit Indonesia yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan domestik.

Baca Juga: Jadi Tulang Punggung Negara, Ekonom Soroti Beberapa Masalah Krusial dalam Industri Sawit

Selain itu, Kabul juga melihat bahwa tren tersebut masih akan berlanjut di tahun 2025 nanti yang mana volume ekspor masih akan lebih tinggi daripada konsumsi domestik. Kendati demikian, dirinya tidak menampik bahwa di akhir tahun 2024 ini harga CPO perlahan mulai mengalami tren peningkatan.

“(Peningkatan itu dipengaruhi oleh) sedikit menurunnya laju pertumbuhan produksi CPO Indonesia terutama yang disebabkan oleh mulai berdampaknya lahan perkebunan sawit yang telah diremajakan (replanting),” jelas Kabul kepada Warta Ekonomi, Jumat (6/12/2024).

Sehingga, imbuh dia, dari sisi permintaan terhadap vegetable oil dunia, dengan melihat tren naiknya harga CPO dibandingkan komoditas minyak nabati lain, maka Kabul memprediksi jika permintaan global terhadap minyak sawit dapat sedikit menurun di tahun 2025 nanti.

Kabul juga menyoroti prioritas sekaligus kewajiban dalam memenuhi kebutuhan permintaan kelapa sawit baik domestik maupun luar negeri. Salah satunya adalah peningkatan produktivitas kelapa sawit untuk mempersiapkan bahan baku dalam mendukung program pemerintah sebagaimana yang terdapat pada 8 misi Asta Cita Prabowo Subianto.

“Khususnya dalam misi mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi dan air,” ucap dia.

Terkait pengaruh pasar domestik dibandingkan dengan pasar ekspor, Kabul menyebut ada faktor rendahnya konsumsi domestik volume ekspor yang membuat pengaruh pasar domestik masih perlu ditingkatkan lagi

Maka dari itu, imbuhnya, kunci dari penciptaan pasar domestik yang substansial yakni dengan pelaksanaan riset secara mendalam. Hal tersebut diwujudkan dalam program yang sudah dijalankan oleh BPDPKS sekaligus penguatan atas hilirisasi industri kelapa sawit.

Kabul menilai, diperlukan banyaknya inovasi atas produk hilir sawit sehingga berpotensi menyerap volume yang tinggi dari minyak sawit dan mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor nantinya.

“Sebagaimana kita ketahui produk hilir dari kelapa sawit masih perlu dan terus dikembangkan agar semakin banyak manfaat dan nilai tambah dari kelapa sawit,” jelas Kabul. 

Apalagi, jumlah produk hilir kelapa sawit Indonesia saat ini masih kalah dengan Malaysia. Sehingga, BPDPKS memiliki program penelitian dan pengembangan yang salah satu tujuannya untuk menciptakan produk hilir baru dalam rangka meningkatkan permintaan domestik terhadap minyak sawit Indonesia.

Baca Juga: Dorong Sawit Berkelanjutan, Koperasi Binaan Sinar Mas Sukses Raih Sertifikasi RSPO

“Beberapa contoh inovasi yang diharapkan dapat mendukung peningkatan nilai tambah dan penciptaan pasar domestik, bensin sawit, bioavtur, emulsifier MDAG untuk produk pangan, surfaktan MES untuk aplikasi sebagai enhanced oil recovery pada sumur minyak tua,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: