Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Nataru dan Hadapi Cuaca Ekstrem, Menko Pangan Tegaskan Stok Pangan Nasional Aman

Jelang Nataru dan Hadapi Cuaca Ekstrem, Menko Pangan Tegaskan Stok Pangan Nasional Aman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut bahwa pasokan pangan nasional berada dalam situasi aman dan terkendali kendati cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah jelang Natal dan Tahun Baru.

Zulhas bahkan memperkirakan bahwa stok pangan kali ini lebih bagus dibandingkan tahun lalu. Stok tersebut mencakup perikanan, pertanian, dan produksi garam.

"Oleh karena itu kita berani mengatakan misalnya beras kita tidak impor pada tahun depan karena produksi kita akan mencapai 32 juta ton. Tahun depan kita juga tidak impor garam konsumsi karena terdapat stoknya. Jadi tidak usah khawatir, jadi aman," ujar Zulhas di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Selain itu, dirinya juga menjamin ketersediaan stok beras dalam kondisi aman dan mencukupi untuk menghadapi libur Nataru. Baik stok yang berada di Bulog, ritel, maupun pengecer.

"Aman, Natal-Tahun Baru aman, untuk Natal-Tahun Baru beras cukup, garam cukup, daging ayam, telur, gula cukup," tegasnya.

Dia juga menyoroti perihal impor gula pada tahun depan. Pihaknya mengaku bahwa tidak akan ada impor gula untuk tahun depan. Pasalnya, stok gula dalam negeri diklaim mencukupi sekitar 1,4 juta ton dengan perkiraan produksi senilai 2,6 juta ton.

Baca Juga: Bank Mandiri Genjot KUR untuk Sektor Pangan, Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Program Makan Bergizi Gratis

Terkait hal tersebut, untuk diketahui, Mantan Menteri Perdagangan itu sebelumnya menegaskan Pemerintah pada tahun 2035 tidak lagi melakukan impor untuk komoditas garam konsumsi, gula konsumsi, beras dan jagung untuk pakan ternak.

Pemerintah menargetkan produksi gula dalam negeri sebesar 2,6 juta ton. Zulhas menjelaskan bahwa produksi gula konsumsi itu nanti bakal digenjot dengan melakukan pengembangan bibit baru, manajemen perkebunan hingga menjalin kerja sama dengan pelaku UKM.

Lebih lanjut, Zulhas merinci pada tahun 2025 nanti target produksi beras akan mencapai 32 juta ton sedangkan kebutuhan dalam negeri mencapai 31 juta ton.

Kelebihan produksi beras itu, disebut-sebut bisa digunakan untuk cadangan pangan apabila terjadi peristiwa luar biasa seperti bencana alam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: