Dorong UMKM dan Koperasi Sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Mudahkan Pembiayaan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri acara Musyawarah Nasional Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Dalam acara tersebut, Menko Airlangga menyampaikan upaya pemerintah untuk menjaga daya beli dan daya saing usaha yang hingga kini masih kuat.
Baca Juga: Pemprov DKI Pastikan Pasokan Pangan dan Pengendalian Inflasi Jelang Nataru
“Pemerintah berupaya terus menjaga daya beli dan daya saing usaha, melalui sejumlah Paket Stimulus Ekonomi yang ditujukan bagi rumah tangga berpendapatan rendah, kelas menengah, dan juga dunia usaha,” tuturnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (19/12).
Pemerintah juga terus mendorong pemberdayaan UMKM dan koperasi sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. Diperlukan penguatan sumber daya manusia melalui adopsi teknologi, dan perbaikan tata kelola untuk meningkatkan daya saing koperasi dalam ekosistem ekonomi nasional.
“Tentu kami sangat berharap bahwa koperasi bisa terus bergerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mendorong sektor produktif sesuai dengan amanat Undang-Undang Koperasi,” ujar Menko Airlangga.
Saat ini sebagian besar lapangan usaha koperasi berasal dari sektor jasa keuangan (66%) dan perdagangan (17%), sementara sektor riil seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan masih minim. Karena itu optimalisasi sektor produksi diperlukan untuk meningkatkan volume usaha koperasi.
“Sektor produksi diharapkan bisa mempekerjakan banyak orang dan tentunya sektor produksi bisa menambah supply barang di dalam negeri. Kita berharap bahwa proporsi daripada industri ataupun produsen dari DEKOPIN, induk koperasi, itu semakin meningkat. Jumlah kewirausahaan, arahan Bapak Presiden, ini harus didorong untuk naik kelas dan salah satu sumbernya tentu dari DEKOPIN,” kata Menko Airlangga.
Pemerintah mendorong kemudahan pembiayaan untuk koperasi dan UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah. Per 30 November 2024, realisasi KUR mencapai Rp269,48 triliun, atau 96,24% dari target 2024, dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) terjaga di 2,19%.
Selain itu, Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Kementerian Koperasi menyediakan akses pendanaan bagi koperasi, dengan penyaluran sektor riil yang meningkat dari Rp38,7 miliar pada 2020 menjadi Rp506,2 miliar pada 2023, tumbuh 960,53%.
Menutup sambutannya, Menko Airlangga berharap koperasi dapat beradaptasi dengan industri digital. Karena digitalisasi koperasi akan menambah efisiensi dan kekuatan keanggotaan koperasi dimana akan terhubung tidak hanya dari segi rantai pasok, tetapi juga tergabung secara network dan data digital, sehingga bagi pengguna dasar aksesnya akan terbuka lebar.
“Saya tentu sangat berharap, sekali lagi, DEKOPIN menjadi game changer untuk menambah kewirausahaan di Indonesia dan utamanya kewirausahaan bagi kaum mayoritas. DEKOPIN terus tumbuh, terus kuat, dan terus beregenerasi, supaya kegiatan koperasi bisa terus menjadi akar daripada perekonomian nasional,” pungkas Menko Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement