Harga minyak mentah dunia mencatat kenaikan pada perdagangan di Senin (30/12). Prediksi cuaca dingin yang akan meningkatkan ekspektasi permintaan diesel sebagai pengganti gas alam untuk pemanas ruangan menjadi motor penggerak kenaikan harga minyak kali ini.
Dilansir Selasa (31/12), Minyak mentah Brent (Februari) naik 22 sen (0,3%) menjadi US$ 74,39 per barel. Sementara Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 39 sen (0,6%) menjadi US$ 70,99 per barel.
Baca Juga: Sederet Perusahaan China Ini Bakal Gelontorkan Invetasi Baru di Indonesia
Analis StoneX, Alex Hodes mengungkapkan kenaikan kali ini diakibatkan oleh ekspektasi adanya kenaikan permintaan minyak global menyusuk ekspektasi musim dingin yang lebih dingin serta panjang dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekspektasi tersebut melengkapi data penurunan stok minyak dari Amerika Serikat (AS). Stok minyak negara tersebut diperkirakan turun sekitar 3 juta barel pekan lalu, yang mana turut mendukung kenaikan harga minyak.
Meski begitu, investor diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan perekonomian global, khususnya di China. Alex memperingatkan bahwa ekonomi China yang lemah dapat memicu kelebihan pasokan minyak pada 2025.
Baca Juga: Jadi Primadona, ESDM Setujui 736 RKAB Tambang Batu Bara di 2024
Meski demikian, China telah menyetujui penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun yuan (US$ 411 miliar) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement