Menko Pangan Ungkap Kenapa Kenaikan HAP Jagung Pakan Baru Berlaku Mulai Februari 2025
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan alasan kenaikan Harga Acuan Pemerintah (HAP) jagung pakan untuk Perum Bulog baru mulai efektif berlaku pada 1 Februari 2025 mendatang.
Menko Pangan Zulhas menyampaikannya usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta pada Senin (6/1/2025).
Baca Juga: Menko Zul: Tahun Depan Kita Tidak Impor Beras, Jagung, Gula dan Garam
"Jagung berapa pun produksinya, dibeli oleh Bulog dengan harga Rp 5.500 per kg. Namun tentunya perlu waktu. Karena panen jagung dimulai Februari, maka diberlakukan per 1 Februari. Ini karena kalau diberlakukan sekarang akan mengganggu stok yang ada. Jadi jagung hasil panen tahun ini dimulai pada panen 1 Februari 2025, bukan stok jagung yang ada," urai Menko Zulhas, dikutip dari siaran pers Badan Pangan Nasional, Jumat (10/1).
Menko Zulhas juga menyebut, untuk menjaga semangat petani berproduksi, ketersediaan pakan yang kontinyu menjadi penting. Oleh karena itu, pihaknya membuka opsi untuk melakukan pengadaan gandum pakan dari luar.
"Kita tidak ingin (menurunkan) semangat produksi petani jagung, oleh karena itu, kita sepakat pengganti jagung pakan itu ada gandum untuk pakan. Itu harganya murah. Nah ini nanti kita akan rakortas-kan. Tapi tolong dicatat, ini gandum untuk pakan ternak. Dan kalaupun impor, harus memperhatikan kondisi petani dan ketersediaan jagung pakan. Jadi harus diputuskan dalam Rakortas," urai Zulhas.
Adapun berdasarkan data BPS memproyeksikan adanya kenaikan produksi beras di awal 2025 yang melebihi periode yang sama di 2024. Estimasi produksi beras di Januari 2025 dilaporkan bisa mencapai 1,2 juta ton dan Februari 2025 bisa 2,08 juta ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement