Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UI Membuka Potensi Limbah Kelapa Sawit untuk Komposit Hijau

UI Membuka Potensi Limbah Kelapa Sawit untuk Komposit Hijau Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Material Komposit, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), Ariadne Lakshmidevi Juwono, mengungkapkan bahwa sejatinya Indonesia berpotensi besar dalam pengembangan komposit hijau.

Dalam keterangannya di Depok, dia menjelaskan bahwa potensi Indonesia dalam pengembangan komposit hijau tersebut didukung dengan kekayaan bahan alam, termasuk tanah lempung jenis montmorillonite (MMT).

Baca Juga: Diancam Perang Dagang, Indonesia Didorong Optimalkan Produktivitas Kebun Sawit

"Tanah lempung ini memiliki struktur lapisan yang unik, sehingga cocok dimanfaatkan sebagai penguat dalam komposit berbasis polimer," kata Ariadne, dikutip Rabu (15/1/2025).

Penelitian komposit berpenguat tanah lempung, kata dia, saat ini sedang dan bakal dilanjutkan dengan penggunaan matriks yang mudah terdegradasi. Misalnya limbah biomassa dan polimer alam.

Tak hanya itu, dirinya juga menyinggung perihal bahan structural masa depan berupa komposit hibrida yang menggabungkan serat alam dan serat sintetis. Penelitian Ariadne tersebut mencakup pemanfaatan limbah biomassa untuk pengembangan energi. Misalnya daun nanas, serta tandan kelapa sawit (TKS) sebagai bahan penguat kompositnya.

Dia menjelaskan bahwa limbah biomassa merupakan satu hal yang perlu mendapatkan atensi khusus. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu penghasil limbah biomassa terbesar di dunia. 

“Penelitian ini sedang berjalan untuk menghasilkan solusi yang lebih ramah lingkungan,” ucapnya.

Untuk menciptakan hasil penelitian yang berdampak luas, sambungnya, Ariadne menegaskan pentingnya kolaborasi dengan universitas maupun institusi riset baik di dalam maupun luar negeri.

“Harapan saya, dan juga para peneliti saintek di UI, semoga UI terus melengkapi fasilitas penelitian yang sudah ada dengan peralatan-peralatan yang canggih dan mumpuni,” tutur dia.

Sebagai akademisi, dirinya juga tercatat telah mempublikasikan berbagai penelitian terkait komposit. Salah satunya komposit berbasis tanah lempung, limbah biomassa, hingga polimer alam.

Adapun urgensi penelitian tersebut sejalan dengan pengembangan komposit ramah lingkungan untuk keberlanjutan di masa depan.

Baca Juga: Industri Kelapa Sawit Kedatangan Asosiasi Baru, Siap Kebut Penerapan ISPO

“Komposit hijau menjadi salah satu bahan yang dikembangkan dengan mempertimbangkan bahan yang lebih mudah terurai untuk keberlangsungan lingkungan. Komposit biodegradable adalah komposit yang salah satu bahan penyusunnya mudah terurai, sedangkan komposit hijau adalah komposit yang semua bahan penyusunnya mudah terurai, ramah lingkungan, dan mempunyai nilai keberlanjutan,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: