Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin: Industri Makanan dan Minuman Diminati Investor

Kemenperin: Industri Makanan dan Minuman Diminati Investor Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, mengungkapkan bahwa saat ini industri yang tengah diminati oleh investor adalah industri makanan dan minuman (mamin). Para investor gemar berinvestasi ke sektor mamin lantaran sektor tersebut memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam keterangannya yang diterima Rabu (15/1/2025), bukti sektor mamin yang tengah naik daun di kalangan investor tersebut dapat dilihat dari realisasi investasi industri mamin pada triwulan III 2024 yang menyentuh angka Rp30,23 triliun.

Baca Juga: Jababeka Movieland Jadi Pusat Industri Film, Dubes India Janji Tarik Investasi

"Investasi sektor industri makanan dan minuman juga masih bertumbuh dan diminati oleh investor," kata Putu Juli.

Tak hanya itu, pihaknya juga mencatat bahwa sektor mamin turut berkontribusi sebesar 40,17% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas, serta 6,90% menyumbang terhadap PDB nasional. Di sisi lain, pada periode yang sama industri mamin juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,82%.

Proses pertumbuhan kinerja industri tersebut, sambungnya, juga dilihat dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) manufaktur yang menunjukkan catatan ekspansif di atas 50% secara konsisten. Yang mana, pada bulan November lalu menorehkan angka 53,19 poin.

Dijelaskan oleh dia, salah satu subsector industri mamin yang tengah naik daun dalam peningkatan investasi tersebut adalah pengolahan kakao. Dia menilai jika industri pengolahan kakao yang memproduksi cocoa butter, cocoa liquor, dan kue kakao tumbuh sebesar 20 produsen melalui kebijakan hilirisasi serta kemampuan manufaktur domestik sehingga berhasil menarik investasi.

Kemampuan daya saing industri pengolahan kakao, kata Putu Juli, juga menjadikan Indonesia sebagai eksportir produk kakao olahan terbesar keempat di dunia. Adapun pangsa pasar kakao tersebut menyasar negara-negara besar seperti Uni Eropa, China, Amerika Serikat, India dan Malaysia.

Baca Juga: Malaysia Optimistis Lihat Prospek Industri Kelapa Sawit, Harga Diprediksi Capai Segini di 2025

Bahkan, pada tahun 2023 lalu pihaknya mencatat nilai ekspor produk olahan tersebut mencapai lebih dari 1,2 miliar dolar AS dan berkontribusi pada share market global sebesar 3,92%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: