Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rencana Kongres PB HMI di Pekanbaru Menuai Kritik dari Alumni

Rencana Kongres PB HMI di Pekanbaru Menuai Kritik dari Alumni Kredit Foto: HMI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu terkait rencana penyelenggaraan Kongres Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ke 34 di Pekanbaru mendapat perhatian serius dari para alumni.

Hidayatullah, salah satu alumni HMI MPO Cabang Pekanbaru, secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana tersebut. Sikap ini didukung oleh banyak alumni lainnya yang mengkritik kondisi internal HMI Cabang Pekanbaru, yang dinilai jauh dari nilai-nilai luhur organisasi.

Dalam pernyataannya, Hidayatullah menyoroti putusnya silaturahmi antara kader HMI Cabang Pekanbaru dengan para alumninya. Ia menilai bahwa salah satu akar masalahnya adalah kurangnya upaya dari kader untuk menjaga hubungan dengan alumni dan senior.

“Sudah menjadi tradisi di masa lalu bahwa kader HMI aktif menjaga hubungan baik dengan alumni dan senior, termasuk dengan berkunjung ke rumah mereka. Namun, kultur seperti ini perlahan hilang. Para kader saat ini tampak lebih berorientasi pada kelompok mereka sendiri, tanpa memperhatikan hubungan kolektif yang seharusnya menjadi kekuatan organisasi,” ungkapnya.

Kekecewaan ini juga diungkapkan oleh sejumlah alumni lain yang merasa bahwa HMI Cabang Pekanbaru saat ini tidak lagi merepresentasikan nilai-nilai budaya kaderisasi yang menghormati alumni sebagai mitra strategis dalam perjuangan organisasi.

Sejumlah alumni juga mempertanyakan transparansi terkait rencana kongres, terutama mengenai sumber dana yang akan digunakan. “Kongres merupakan agenda besar yang memerlukan biaya signifikan. Namun hingga kini, tidak ada kejelasan terkait dari mana dana tersebut diperoleh. Kondisi ini mengundang kekhawatiran akan adanya afiliasi dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan terselubung,” ujar seorang alumni yang tidak ingin disebutkan namanya.

Selain itu, Hidayatullah dan para alumni lainnya juga menyoroti perubahan orientasi HMI Cabang Pekanbaru yang dianggap lebih mengedepankan kepentingan kelompok dan pribadi tertentu. “HMI seharusnya tetap pada khittahnya sebagai organisasi independen yang kritis terhadap kebijakan pemerintah. Sayangnya, pendekatan yang dilakukan saat ini tampak lebih dekat dengan penguasa daripada menjadi agen perubahan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Lokasi dan waktu penyelenggaraan Kongres PB HMI akan ditentukan melalui Pleno III yang dijadwalkan berlangsung pada 24 Januari ini di Mataram. Para alumni berharap agar forum tersebut mempertimbangkan secara serius masukan dari berbagai pihak, termasuk alumni, guna memastikan lokasi yang representatif dan mencerminkan nilai-nilai perjuangan organisasi.

Hidayatullah dan para alumni menyerukan perlunya HMI kembali kepada khittah perjuangannya sebagai organisasi independen yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan keadilan. “Organisasi ini perlu melakukan introspeksi mendalam untuk kembali menjadi wadah perjuangan yang mampu menyatukan kader, alumni, dan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi tantangan bangsa,” pungkasnya.

Baca Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, KAHMI Siap Sukseskan Program Hilirisasi hingga Makan Bergizi Gratis

Baca Juga: Jawab Kebutuhan Pasar, Soraya Bedsheet Membuka Cabang Baru di Pekanbaru dan Jambi

Hingga berita ini diterbitkan, HMI Cabang Pekanbaru belum memberikan tanggapan resmi atas berbagai kritik yang dilontarkan. Pleno III di Mataram akan menjadi momen penting untuk menentukan langkah strategis organisasi sekaligus menjawab keraguan yang muncul dari berbagai pihak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: