Inovasi Coca-Cola: PLTS Atap Skala Industri untuk Capai Net Zero Emission

Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) terus mendukung program target pemerintah Indonesia dalam pencapaian Emisi Nol Bersih 2060 dan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025. Salah satunya terbangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap (Solar Panel) di Mega Distribution Center dan Pabrik PSD Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia, Lucia Karina menyatakan, pihak telah berkomitmen mendukung penuh dengan program dalam target pencapaian Emisi Nol Bersih 2060 dan EBT.
Baca Juga: PLTA Jatigede Resmi Beroperasi, Perkuat Langkah Indonesia Transisi ke EBT
Namun demikian, Lucia Karina mengakui, untuk pembangunan PLTS tidak mudah dilakukan karena harus melalui kendala-kendala yang harus dihadapi diantaranya, perizinan dan biaya investasi cukup besar.
Lebih lanjut wanita ini menjelaskan, bahwa pembangunan PLTS Atap dengan kapasitas 2,4 Mega Watt peak (MWp) yang dibangun di area seluas 27.967 meter persegi ini diproyeksikan dapat berpotensi mengurangi emisi karbon hingga sekitar 2 juta kilogram CO2 per tahun.
Dari pembangunan itu kata dia, investasi ini merupakan bagian dari komitmen global CCEP dalam RE100 initiative dan target penggunaan 100% energi terbarukan pada 2030.
"Melalui kerangka keberlanjutan This is Forward, CCEP berkomitmen mencapai target net zero emission pada 2040 dengan target pengurangan emisi sebesar 30% di tahun 2030 dibanding 2019. Instalasi PLTS Atap di Pasuruan menjadi bagian penting dari komitmen kami dalam mendukung agenda transisi energi nasional," jelas Lucia Karina di Pasuruan kemarin
Lucia Karina merinci, bahwa pada tahun 2020, perusahaan telah mengoperasikan PLTS Atap terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 7.134 MWp yang dapat mengurangi emisi karbon sekitar 7 juta kilogram CO2 per tahun. Investasi senilai USD 5,8 juta (Bekasi) menjadi tonggak penting dalam upaya dekarbonisasi operasional CCEP Indonesia.
Selain PLTS Atap, CCEP Indonesia juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi energi terbarukan lainnya, termasuk pengadaan sekitar 200 ribu lemari pendingin hemat energi yang dapat menghemat hingga 178 juta kWh energi per tahun, serta konversi bahan bakar dari solar ke gas alam dan LNG untuk pemanas, pembangkit listrik dan forklift sejak 2008.
Sementara itu Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis menyatakan, pihaknya mengapresiasikan langkah Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) dalamd target pencapaian Emisi Nol Bersih 2060 dan EBT.
Menurutnya, Jawa Timur memainkan peran strategis dalam transisi energi nasional dengan potensi energi surya mencapai 176.390 MW dan kontribusi sebesar 14% terhadap total produk domestik bruto nasional. Pengembangan kawasan industri rendah karbon di provinsi ini merupakan bagian integral dari strategi pemerintah dalam mendorong investasi hijau dan memperkuat daya saing industri. Transformasi ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target energi bersih nasional sekaligus menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi baru.
"Kami mengapresiasi komitmen CCEP Indonesia dalam mendukung agenda transisi energi nasional. Implementasi PLTS Atap skala industri ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk beralih ke energi terbarukan," ujar Nurkholis.
Disinggung soal keluhan perizinan pembangunan PLTS bagi industri, Nurkholis secara tegas menyatakan, saat ini pengurusan soal perizinan lebih mudah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini kata Nurkholis, saat ini perintah terus mendukung guna pencapaian Emisi Nol Bersih 2060 dan EBT.
Baca Juga: Prabowo: Indonesia Termasuk Negara Maju dalam Transformasi Energi ke EBT
"Kini lebih mudah soal perizinan karena ini adalah program pemerintah," singkat Nurkholis
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement