Kisah Pilu John Pemberton, Sukses Menciptakan Coca-Cola tetapi Harus Menjalani Hidup Miskin

Dr. John Stith Pemberton, seorang apoteker asal Amerika Serikat, adalah penemu minuman ikonik Coca-Cola. Jika sosoknya masih hidup, barangkali dialah salah satu orang yang paling menyesal di dunia bisnis.
Lahir pada 8 Juli 1831 di Knoxville, Georgia, Pemberton memiliki latar belakang pendidikan farmasi dan kedokteran. Ia dikenal sebagai sosok yang inovatif dan memiliki minat besar dalam meracik obat-obatan.
Pada tahun 1886, Pemberton menciptakan Coca-Cola sebagai obat paten untuk mengatasi sakit kepala, kelelahan, dan kecanduan morfin, yang ia alami akibat luka parah selama Perang Saudara Amerika. Karena dibuat untuk pengobatan, minuman ini awalnya dipasarkan sebagai tonik kesehatan dengan nama "Pemberton's French Wine Coca".
Formula awalnya terdiri dari daun koka (yang mengandung kokain) dan kacang kola (sumber kafein), dicampur dengan gula, air berkarbonasi, dan bahan lainnya seperti asam sitrat dan karamel.
Setelah larangan alkohol di Atlanta pada tahun 1886, Pemberton menghilangkan alkohol dari formulanya dan mengganti dengan soda. Pada momen ini, Pemberton menciptakan versi non-alkohol yang kemudian dinamai Coca-Cola.
Nama Coca-Cola diusulkan oleh mitra bisnis Pemberton, Frank M. Robinson, yang juga merancang logo ikonik merek minuman ini dengan tulisan Spencerian.
Pemberton memulai pemasaran Coca-Cola dengan membagikan sampel gratis di apotek Jacobs’ Pharmacy di Atlanta. Ia juga menggunakan iklan di surat kabar dan memberikan hadiah kepada pelanggan untuk menarik minat publik.
Meskipun minuman ini mulai populer, Pemberton menghadapi tantangan keuangan dan persaingan di pasar minuman. Karena masalah kesehatan dan kesulitan keuangan, Pemberton pun terpaksa menjual hak paten Coca-Cola.
Pada tahun 1888, ia menjual dua pertiga saham perusahaannya kepada Asa Griggs Candler, seorang pengusaha dari Atlanta, dengan harga hanya $2.300. Candler kemudian membeli sisa saham dari putra Pemberton, Charley, yang tak tertarik mengembangkan bisnis.
Pemberton akhirnya meninggal pada 16 Agustus 1888 dalam kondisi miskin dan masih bergantung pada morfin. Ia tidak pernah merasakan kesuksesan finansial dari penemuannya, Coca-Cola, yang berkembang pesat di bawah kepemimpinan Candler.
Asa Griggs Candler berhasil melihat peluang Coca Cola lebih dari sekedar tonik kesehatan. Ia pun mengembangkan Coca Cola sebagai minuman yang dapat diminum kapan saja.
Pada tahun 1899, Candler memberikan hak lisensi pembotolan kepada dua pengusaha, Benjamin Thomas dan Joseph Whitehead. Hal ini memungkinkan Coca-Cola dijual dalam botol sehingga lebih praktis bagi konsumen. Dia pun mendirikan The Coca-Cola Company pada tahun 1892 untuk melindungi merek secara mutlak.
Hari ini, Coca-Cola adalah salah satu merek paling berharga di dunia. Perusahaan ini memiliki lebih dari 500 merek dan menjual lebih dari 1,9 miliar porsi minuman setiap hari di lebih dari 200 negara. Coca-Cola juga terus berinovasi dengan memperkenalkan produk baru, seperti minuman rendah gula, minuman energi, dan minuman berbasis tanaman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement