Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Dilantik Jadi Presiden, Bitcoin Langsung Ambyar

Trump Dilantik Jadi Presiden, Bitcoin Langsung Ambyar Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Data Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak dari transaksi aset kripto di Indonesia total selama tiga tahun terakhir mencapai Rp1,09 triliun.

Angka ini terdiri dari Rp246,45 miliar pada tahun 2022, Rp220,83 miliar pada tahun 2023, dan Rp620,4 miliar pada tahun 2024. 

Menurut data Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak, penerimaan tersebut mencakup Rp510,56 miliar dari Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas transaksi penjualan kripto di exchanger, serta Rp577,12 miliar dari Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) atas transaksi pembelian kripto di exchanger. 

Menanggapi hal itu, CMO Tokocrypto, Wan Iqbal mengklaim pertumbuhan yang hampir tiga kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan bahwa industri kripto terus berkembang pesat dan menjadi salah satu pilar penting dalam transformasi ekonomi digital Indonesia.

Hal ini mencerminkan penerimaan masyarakat yang semakin luas terhadap aset digital sebagai bagian dari aktivitas ekonomi mereka. 

"Banyak orang mulai menjadikan aset kripto sebagai sumber penghasilan utama atau tambahan, baik melalui investasi jangka panjang maupun aktivitas lain di sektor ini. Potensi ini tidak hanya berdampak pada perorangan tetapi juga mendorong pertumbuhan startup berbasis teknologi blockchain yang turut menggerakkan roda perekonomian nasional," tambahnya.

Namun apakah aset kripto bakal melesat terus ke depannya? Apalagi Donald Trump yang dikenal ogah-ogahan dengan kripto baru saja dilantik jadi Presiden Amerika Serikat ke-47.

Seperti diketahui, pasca pelantikan Trump, harga Bitcoin langsung melorot. 

Bitcoin sempat mencetak rekor harga tertinggi baru di atas US$109.000 menjelang pelantikan Trump. Namun, euforia ini tidak bertahan lama.

Ketika pidato pelantikan, Trump tidak menyebutkan kripto, harga Bitcoin langsung terkoreksi mendekati level US$100.000. Fluktuasi ini menunjukkan sensitivitas pasar terhadap sinyal kebijakan dari pemimpin baru. 

Meskipun demikian, beberapa langkah yang diambil oleh Trump memberikan harapan bagi pelaku industri. Kejelasan terkait eksekusi kebijakan pro-crypto dalam 100 hari pertama pemerintahannya masih menjadi perhatian pasar untuk menggerakan Bitcoin di masa depan. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyampaikan pandangannya terkait dinamika ini. Menurutnya, koreksi harga Bitcoin yang terjadi pasca pelantikan adalah reaksi wajar dari pasar yang terlalu optimis.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terkoreksi, Pasar Terkejut dengan Ucapan Trump

Baca Juga: GudangKripto Siap Jual GIDR, Aset Kripto Berbasis Emas, Opsi Investasi yang Lebih Stabil

"Investor harus bersikap realistis dan tetap tenang. Fluktuasi harga adalah bagian dari dinamika pasar kripto, terlebih dalam situasi seperti ini di mana kebijakan konkret belum diumumkan,” ujar Fyqieh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: