Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLTN Bakal Operasi di 2032, Siapa Pengembangnya?

PLTN Bakal Operasi di 2032, Siapa Pengembangnya? Kredit Foto: ThorCon Power
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Energi Baru & Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiyani Dewi, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada calon pengembang yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Meski begitu, pembangunan PLTN tetap menjadi bagian dari Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025-2060 dengan target operasi pada 2032.

“Enggak ada, belum-belum,” ujar Eniya saat menjawab pertanyaan terkait calon pengembang PLTN dalam rapat bersama DPR RI, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Ia menambahkan, pembangunan PLTN direncanakan mulai dilakukan pada 2029 sehingga dapat beroperasi dan terhubung ke jaringan listrik nasional pada 2032. “2032-nya on grid. Tapi mungkin groundbreaking atau apapun ini kan kita persiapkan (dari 2029),” lanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah Siap Bentuk NEPIO: Jalan Menuju Mimpi Punya PLTN

Rencana ini mencakup pembangunan PLTN dengan teknologi small medium reactor (SMR) berkapasitas 250 megawatt, yang diperuntukkan bagi wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa pengembangan PLTN merupakan langkah strategis pemerintah untuk mempercepat bauran energi sekaligus memenuhi kebutuhan listrik demi mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

“Pengembangan pembangkit nuklir diupayakan percepatan 2029-2032,” jelas Yuliot saat menyampaikan naskah RUKN kepada Komisi XII DPR RI.

Yuliot juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pemilihan teknologi yang tepat untuk mendukung pengoperasian PLTN. Ia menyebutkan beberapa teknologi yang menjadi opsi, termasuk small modular reactor (SMR) dan high-temperature gas-cooled reactor (HTGR). “Ini harus dipilih suatu teknologi yang tepat,” katanya.

Baca Juga: Wah Indonesia Bakal Segera Miliki PLTN, Ini Lokasinya!

Di sisi lain, pemerintah tengah mempersiapkan pembentukan Badan Pelaksana Program Energi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Dalam acara Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE 2024 di Jakarta, Selasa (17/12/2024), Eniya mengungkapkan bahwa NEPIO akan bertugas mempersiapkan kebutuhan pembangunan PLTN, termasuk memenuhi persyaratan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA).

“Kita bentuk NEPIO ini dalam bentuk Keppres. Nah Keppresnya kita sedang bahas dengan Pak Wamen. Nanti akan diajukan ke Pak Menteri dan Pak Presiden,” ujar Eniya.

Ia menjelaskan bahwa NEPIO akan terdiri atas tiga kelompok kerja, yaitu Kelompok Kerja Perencanaan, Kelompok Kerja Pengembangan, dan Kelompok Kerja Pengawasan. Pembentukan badan ini akan menjadi langkah awal menuju pengembangan PLTN di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: