Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Saham AS Kembali Pulih Setelah Terguncang AI China, Nvidia Jadi Sorotan Utama

Pasar Saham AS Kembali Pulih Setelah Terguncang AI China, Nvidia Jadi Sorotan Utama Kredit Foto: AFP/Justin Sulliavan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada penutupan perdagangan hari Selasa (28/1/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (29/1/2025) WIB, pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali pulih setelah terguncang kabar terobosan teknologi artificial intelligence (AI) dari DeepSeek, startup AI asal Tiongkok.

Dilansir dari CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York naik 136,77 poin atau 0,31% menjadi 44.850,35, indeks S&P 500 (SPX) menguat 55,42 poin atau 0,92% mencapai 6.067,7, sedangkan Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melonjak 391,75 poin atau 2,03% ke posisi 19.733,59.

Baca Juga: Trump Kembali Tekan China, PM Singapura Waspadai Perang Dunia Ketiga

Pada pemulihan ini, saham teknologi memimpin dengan indeks sektor teknologi, Technology Select Sector SPDR Fund (XLK), naik lebih dari 2% setelah sebelumnya turun tajam 4,9% pada Senin.

Nvidia menjadi sorotan utama, dengan awal sesi sahamnya sempat melemah, namun berhasil ditutup dengan lonjakan hampir 9%, ini merupakan kabar baik setelah saham perusahaan tersebut anjlok 17% sehari sebelumnya yang menghapus US$600 dari nilai pasarnya.

Startup asal Tiongkok, DeepSeek memicu goncangan di pasar teknologi karena dikabarkan menciptakan model bahasa besar dengan biaya murah atau kurang dari US$6 juta, bahkan aplikasinya menjadi yang paling banyak diunduh di Apple App Store pada Senin mengalahkan Open AI. 

Hal tersebut sempat memicu kepanikan investor bahwa teknologi murah dari DeepSeek dapat mengancan dominasi perusahaan besar seperti Nvidia.

Perusahaan lain yang juga ikut bangkit seperti Nvidia adalah Broadcom dan Oracle yang masing-masing naik 2,6% dan 3,6% setelah merosot pada hari sebelumnya.

Namun para analis masih waspada meski pasar mulai pulih, Thomas Martin dari Global Investment mengatakan meski kebituhan akan daya komputasi tetap dan pusat data tetap tinggi, keyakinan masih terguncang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: