
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menegaskan pentingnya program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit. Program ini bertujuan untuk memperbarui kebun sawit rakyat yang sudah tua atau tidak lagi produktif agar hasil panen meningkat dan pendapatan petani lebih optimal.
Sebagai bagian dari upaya mendukung program PSR, pemerintah telah meningkatkan dana bantuan dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta per hektare pada 2024. Abdul Kharis berharap kenaikan ini bisa mendorong lebih banyak petani untuk ikut serta dalam program peremajaan, sehingga produktivitas perkebunan rakyat semakin meningkat.
Baca Juga: Marak Peredaran Benih Sawit Palsu, Petani Terancam Rugi Besar
Namun, dia juga mengakui bahwa implementasi program PSR masih menemui banyak kendala, mulai dari birokrasi yang rumit, minimnya sosialisasi dan pendampingan bagi petani, hingga permasalahan legalitas lahan. Data dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang diterima DPR RI menunjukkan bahwa pada 2021, realisasi PSR hanya mencapai 15,41% dari target yang ditetapkan, sehingga diperlukan perbaikan dalam pelaksanaannya.
“Diperlukan harmonisasi regulasi dan pendampingan teknis bagi para petani,” ujar Abdul Kharis dalam keterangan resminya, Senin (3/2/2025).
Baca Juga: Tumbuh Subur dan Potensi Tambah Pendapatan Petani Sawit
Untuk mengatasi berbagai hambatan tersebut, Abdul Kharis meminta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kementan untuk lebih memprioritaskan peremajaan sawit rakyat. Salah satunya dengan mempermudah akses bantuan dana serta meningkatkan pendampingan teknis kepada petani agar program ini bisa berjalan lebih efektif.
Ia juga menekankan pentingnya mempercepat proses pencairan dana hibah agar petani lebih mudah mengakses bantuan yang disediakan. Selain itu, diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan keberhasilan program PSR.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement