Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nantikan Kejelasan Penerapan Tarif, Harga Minyak Stagnan Usai Melunaknya Trump

Nantikan Kejelasan Penerapan Tarif, Harga Minyak Stagnan Usai Melunaknya Trump Kredit Foto: Pixabay/jdblack
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah dunia mengalami sedikit penurunan pada penutupan perdagangan di Senin (3/2). Penurunan ini terjadi setelah adanya kesepakatan penundangan kebijakan tarif selama satu bulan antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko.

Dilansir dari CNBC International, Selasa (4/2), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) stabil di level US$72,53 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent turun 15 sen atau 0,2% menjadi US$75,53 per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Respon Soal Tuduhan Pencemaran Lingkungan Akibat Kebocoran Pipa Minyak

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya menunda penerapan tarif selama satu bulan terhadap barang-barang dari Meksiko. Ia mengatakan hal ini terjadi usai negara tersebut bersedia meningkatkan keamanan dalam pembatasan di Meksiko-AS.

"Kami akan terus bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik," ujar Trump.

Namun hal serupa belum terlihat untuk Kanada. Belum ada sinyal bahwa kedua negara akan mencapai kesepakatan guna membatalkan kebijakan tarif yang masing-masing diterapkan oleh Kanada dan AS. Padahal Kanada merupakan salah satu pemasok utama minyak mentah bagi AS. 

Kanada dan Meksiko diketahui menyumbang sekitar seperempat dari pasokan yang diproses oleh kilang-kilang AS. Tarif ini diperkirakan akan meningkatkan biaya minyak mentah berat yang dibutuhkan untuk produksi optimal.

Baca Juga: Kementerian ESDM Akan Tempuh Tiga Langkah Strategis untuk Capai Target Lifting Minyak

Pasar memprediksi bahwa kebijakan tarif ini berpotensi untuk mendongkrak harga bensis karena mengakibatkan berkurangnya pasokan untuk kilang dan penurunan produk impor di AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: