
Honda dan Nissan dikabarkan batal melakukan aksi merger. Hal tersebut dilaporkan oleh sebuah laporan dalam surat kabar dari Asahi Shimbun. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian dalam pasar otomotif, khususnya di Jepang.
Dilansir dari Reuters, Rabu (5/2), Honda dan Nissan disebut memiliki perbedaan pendapat terkait dengan jalan merger kedua belah pihak. Salah satunya adalah keinginan dari Honda yang ingin Nissan menjadi anak perusahaannya, sebuah usulan yang sangat ditentang Nissan.
Baca Juga: Honda Masih Kalah dari Daihatsu dari Sisi Penjualan Mobil
"Dewan Direksi Nissan dan Honda akan bertemu secara terpisah dalam waktu dekat untuk membahas kemungkinan pembatalan pembicaraan merger. Bagi Honda, pembicaraan tersebut tidak berjalan sesuai harapan produsen mobil yang lebih besar itu," tulis Asahi.
Juru Bicara Nissan mengatakan diskusi masih berlangsung antara kedua perusahaan dan akan ada pengumuman setelah mereka memfinalisasi arah merger pada pertengahan dari Februari 2025.
Sementara Juru Bicara Honda menolak berkomenter banyak. Pihaknya mengatakan bahwa mereka akan segera membuat pengumuman pada pertengahan dari Februari 2025.
Sebelumnya, Honda dan Nissan mengumumkanbahwa mereka sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan bisnis mereka. Ini merupakan sejarah dalam industri otomotif mengingat besaran perusahaan kedua entitas tersebut.
Baca Juga: Merger Honda dan Nissan Guna Tangkal Serangan Produsen EV Cina
Merger Honda dan Nissan akan menciptakan grup otomotif terbesar ketiga di dunia. Hal tersebut berdasarkan penjualan kendaraan yang hanya berada di belakang Toyota dan Volkswagen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement