Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Tak Bisa Calistung, Zhang Junjie Sukses Dirikan Chagee dan Miliki 6000 Gerai

Dari Tak Bisa Calistung, Zhang Junjie Sukses Dirikan Chagee dan Miliki 6000 Gerai Kredit Foto: Yicai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lahir di Yan, Tiongkok pada tahun 1993, Zhang Junjie mengalami masa kecil yang penuh kesulitan. Setelah kehilangan kedua orang tuanya pada usia 10 tahun, ia menjadi tunawisma dan hidup tanpa pendidikan formal. Barulah pada usia 15 tahun ia mulai belajar menulis dan membaca.

Pada usia 17 tahun, Jong mendapatkan pekerjaan pertamanya di sebuah toko bubble tea. Dengan latar belakang tanpa pendidikan dan mudah digantikan oleh orang lain, ia bekerja dengan dedikasi tinggi, bangun pagi dan tidur larut malam, hingga bekerja 12 jam sehari. 

Selain kerja lebih keras, Zhang Junjie membaca banyak buku setiap tahun untuk menambah wawasan dan menebus ketertinggalannya dalam pendidikan formal.

Alih-alih melihat pekerjaannya hanya sebagai sumber penghasilan, anak yang baru bisa baca dan tulis itu justru menganggap pekerjaannya sebagai peluang belajar menjadi seorang pengusaha. 

Dari tahun 2010 hingga 2013, Zhang Junjie bertugas di berbagai sektor dalam toko tempatnya bekerja. Hal itu akhirnya membuat Zhang Junjie menguasai produksi bubble tea secara menyeluruh. Berbekal pengalaman itu, ia mulai menjalankan bisnis waralaba selama dua tahun dan meraih keuntungan pertamanya.

Setelah menjadi pemilik bisnis waralaba, Jong memiliki lebih banyak waktu untuk belajar tentang manajemen perusahaan. Ia kemudian bekerja di sebuah perusahaan teknologi di Shanghai, di mana ia mempelajari struktur organisasi, pendanaan, dan strategi ekspansi bisnis. Pada saat itu, industri bubble tea sedang berkembang pesat dan Jong melihat peluang emas untuk membangun mereknya sendiri.

Baca Juga: Berawal dari Mitra Franchise Pertama, Ray Kroc Sukses Beli McDonald's dan Kembangkan 7.500 Cabang

Pada tahun 2017, ia mendirikan Chagee, merek bubble tea yang mempopulerkan konsep teh asli dan bahan berkualitas tinggi. Ia memilih Yunnan sebagai lokasi toko pertamanya bukan tanpa alasan. Yunnan adalah kampung halamannya, pusat produksi teh di Tiongkok, serta tempat yang relatif bebas dari persaingan merek besar seperti di Beijing atau Shanghai. Dari sana, ia merancang strategi ekspansi yang menjangkau seluruh Tiongkok dan dunia.

Zhang Junjie menetapkan visi besar untuk Chagee, yaitu membawa budaya teh Tiongkok ke panggung dunia. Ia mengadaptasi strategi bisnis Starbucks dengan menggabungkan unsur budaya dalam produknya. Nama "Chagee" terinspirasi dari kisah epik Tiongkok "Farewell My Concubine" yang menggambarkan komitmen terhadap kualitas dan keaslian produk.

Ia memastikan bahwa semua bahan yang digunakan berkualitas tinggi. Chagee hanya menggunakan daun teh asli, bukan bubuk teh, serta susu murni tanpa krimer buatan. Di lain sisi, ia menargetkan segmen pasar yang mencari produk harga terjangkau.

Zhang Junjie juga memperkenalkan inovasi dalam produk Chagee. Di saat merek lain fokus pada teh buah dan campuran bahan yang kompleks, Chagee menghadirkan "Chinese-style tea latte", yaitu konsep yang mirip dengan kopi harian, tetapi dalam versi teh. 

Strategi ini terbukti sukses, dengan salah satu produk milk tea Chagee terjual hingga 230 juta cangkir dalam setahun.

Baca Juga: Sukses Wariskan Djarum untuk Budi Hartono dan Michael Hartono, Ini Cerita Oei Wie Gwan 'Si Tukang Mercon' Membangun Bisnis

Untuk mengatasi tantangan produksi massal tanpa mengorbankan kualitas, Zhang Junjie mengembangkan peralatan standar yang memungkinkan produksi 13.000 cangkir teh per hari di setiap gerai. 

Selain itu, ia memutuskan untuk menyediakan area tempat duduk yang nyaman di gerai Chagee, berbeda dari kebanyakan toko bubble tea yang hanya menawarkan layanan take-away. Strategi ini meningkatkan waktu kunjungan pelanggan, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan pendapatan.

Sejak didirikan pada 2017, Chagee mengalami pertumbuhan pesat. Pada 2023, penjualan tahunan perusahaan mencapai 10,80 miliar yuan, dengan lebih dari 4.500 gerai di seluruh dunia. Pada 2024, jumlah gerai yang dibuka mencapai 2.300 dalam setahun dan angka penjualan diproyeksikan melampaui 20 miliar yuan. 

Kini, Chagee memiliki sekitar 6000 gerai yang tersebar di Tiongkok, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat. Pada September 2024 lalu, Chagee membuka 15 gerai cabangnya di Amerika Serikat dan menjadi langkah awal untuk ekspansi keluar Asia.  

Zhang Junjie ingin membawa Chagee ke lebih dari 100 negara dan menjual 15 miliar cangkir bubble tea per hari. Tujuan jangka panjangnya adalah untuk menyaingi Starbucks di tingkat global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait