Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Meta dan Amazon, Kini Giliran Google Mulai Tinggalkan DEI

Usai Meta dan Amazon, Kini Giliran Google Mulai Tinggalkan DEI Kredit Foto: Unsplash/Arthur Osipyan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Google dikabarkan akan berhenti melanjutkan prinsinya dalam merekrut karyawan dari kelompok yang kurang terwakili dan sedang meninjau kembali beberapa implementasi penerapan dari Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI)

Alphabet's Chief People Officer, Fiona Cicconi mengatakan bahwa hal ini terpaksa dilakukan menyusul arah ekosistem bisnis yang baru di bawah pemerintahan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Baca Juga: Warga China Diduga Curi Data Rahasia Google untuk Kembangkan Model AI

"Kami sebelumnya telah menetapkan tujuan perekrutan yang aspirasional dan fokus pada pengembangan kantor untuk meningkatkan representasi. Namun di masa depan, kami tidak akan lagi memiliki tujuan seperti itu," kata Fiona Cicconi dilansir dari Reuters, Kamis (6/2).

Perubahan arah ini juga diwujudkan dalam pengajuan tahunan perusahaan ke Securities and Exchange Commission (SEC). Alphabet dalam pengajuan tersebut telah menghilangkan kalimat yang menyatakan bahwa mereka akan berkomitmen untuk membuat keragaman, kesetaraan, dan inklusi menjadi prinsip dalam menjalankan ekosistem bisnis perusahaan.

Fiona menyebut bahwa penghapusan tersebut mencerminkan tinjauan perusahaan terhadap penerapan program terkait DEI. Kini pihaknya fokus untuk meninjau perubahan kebijakan yang akan dibawa oleh Trump.

Trump diketahui tengah melakukan efisiensi tenaga kerja, salah satunya dengan menekan penerapan prinsip keragaman, kesetaraan, dan inklusi dalam perekrutan pekerja di AS.

Google juga mengatakan sedang meninjau perubahan kebijakan oleh Presiden Donald Trump yang bertujuan membatasi DEI di pemerintahan dan di antara kontraktor federal.

"Karena kami adalah kontraktor federal, tim kami juga mengevaluasi perubahan pada program kami yang diperlukan untuk mematuhi keputusan pengadilan baru-baru ini dan Perintah Eksekutif AS," kata Cicconi.

Meski demikian, pihaknya tetap Pakan mempertahankan keberadaan kelompok karyawan internal yang terkait dengan prinsip tersebut seperti Trans at Google, Black Googler Network dan Disability Alliance.

Baca Juga: Giliran Pemerintah India Batasi Penggunaan Model AI: ChatGPT hingga DeepSeek

Sebelumnya, Meta dan Amazon telah melakukan hal serupa terkait prinsip keragaman, kesetaraan, dan inklusi. Kedua pihak memutuskan untuk mengurangi penerapan prinsip dari DEI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: